RN - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membagikan kisahnya masa kecilnya saat bertandang ke Sumedang pada Jumat, (11/6/2021).
Sebelumnya, ia mengatakan sempat melaksanakan salat Subuh bareng dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir di Masjid Agung Sumedang.
“Bersyukur bisa wudhu dengan air segar kota Sumedang, bersujud di tanah yang jadi Puser Sunda, di mana dulu berdiri sebuah negeri bernama: Sumedang Larang,” tulis Anies dalam unggahannya di laman Facebook nya pada Sabtu (12/6/2021).
BERITA TERKAIT :Anies menyebut kampung halamannya, Kuningan, Jawa Barat, tak jauh dari Sumedang. Kedua wilayah tersebut masih berada dalam satu payung budaya Sunda. Menurut Anies, ibu, nenek, dan keluarga besarnya sehari-hari berbahasa Sunda hingga hari ini.
Anies juga menceritakan dirinya sering melewati Sumedang semasa kecil saat menempuh perjalanan dari Kuningan ke Bandung.
“Ibu dahulu sempat menjadi dosen di IKIP Bandung (Sekarang UPI). Kami meniti rute Kuningan, Cikijing, Majalengka, Sumedang lalu Bandung,” tutur Anies.
Orang nomor satu di DKI Jakarta itu menyebut keindahan alam di sepanjang rute itu menjadi kenangan tersendiri bagi dirinya. Anies merasa beruntung saat itu belum ada telepon seluler.
“Jadi mata tidak terpancang ke layar ponsel, tapi sepanjang perjalanan mata melihat ke alam, kenangannya adalah pemandangan alam,” kata dia.
Adapun kunjungan Anies ke Sumedang berkaitan dengan panen raya di Desa Mekarwangi, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang. Kegiatan itu merupakan bagian dari kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sumedang untuk memasok beras ke Ibu Kota.
Menurut Anies, kerja sama ini merupakan ikhtiar bersama agar para petani di Sumedang dapat menjual gabah dengan harga tinggi. Keuntungan untuk DKI, dia melanjutkan, harga beras jadi terjangkau.
Kunjungan Anies Baswedan ke daerah untuk urusan pasokan beras tak cuma sekali ini. Sebelumnya, dia pernah melakukan panen raya di Kabupaten Cirebon; Kabupaten Ngawi, Jawa Timur dan Cilacap, Jawa Tengah.