RADAR NONSTOP - Kondisi Pasar Tanah Abang kian kumuh. Hal ini terbukti dari Presiden Jokowi yang enggan mengajak tamu negara blusukan ke Pasar Tanah Abang.
Hal itu disampaikan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi saat rapat Komisi B DPRD DKI Jakarta, Senin (12/11/2018). Kata dia, Pasar Tanah Abang itu ikon Indonesia dan Presiden Jokowi sering membawa tamunya ke pasar itu.
Tapi sekarang menurut Om P sapaan akrab Prasetio, Jokowi nggak mau lagi, nggak berani karena kondisinya kumuh.
BERITA TERKAIT :Untuk diketahui, Jokowi sudah beberapa kali mengajak tamu kenegaraan mengunjungi Tanah Abang. Prsiden juga pernah mengajak pendiri Facebook Mark Zuckerberg blusukan ke Tanah Abang, pada 13 Oktober 2014.
Lantas, Presiden Filipina Rodrigo Duterte ke Tanah Abang pada 9 September 2016. Terakhir, Ketua Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde, ke Pasar Blok A Tanah Abang pada 26 Februari 2018.
Menurut Prasetio, Jokowi juga khawatir terjadi kemacetan bila dia mengunjungi Tanah Abang, karena kondisinya semrawut dan kumuh. “Kan, beliau kalau masuk ke situ, ya kan menghambat kelancaran, macet dimana-mana,” ungkap politisi PDIP itu.
Atas kondisi itu, ia meminta pihak pemerintah DKI Jakarta, dalam hal ini Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan (KUMKMP) mau fokus untuk menata Tanah Abang, apalagi kondisi pedagang kaki lima (PKL) sekarang makin semrawut, berjualan dimana-mana, seperti di bawah lokasi jembatan serba guna yang sedang dibangun (skybridge).
Menurut Presetio, kalau penataan tidak dilakukan, maka kawasan bisnis yang sudah mendunia akan muncul permasalahan baru di sana. Ia mengatakan, saat Jokowi menjadi gubernur DKI, kawasan tersebut sudah dirapikan. Saat itu, beberapa pihak dilibatkan untuk merapikan.
“Tapi, sekarang jadi kumuh lagi, semrawut. Ini yang menjadi permasalahan baru. Dulu saya pernah membantu Pak Jokowi, Pak Sekda, yang saat itu masih Walikota, Kapolsek Kapolda, dan Pangdam, turun membersihkan kawasan Tanah Abang,” ungkap politisi senior PDIP ini.