RN - Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo mengatakan, pihaknya mentargetkan total 10 ribu hektare. Hak itu mengingat, kini permintaan beras Food Station selalu bertambah.
Untuk itu, Food Station merasa perlu menyiapkan stok gabah agar permintaan masyarakat terpenuhi. "Sekarang kami melanjutkan sampai mencapai 10 ribu hektare," ujar Pamrihadi saat kepada wartawan, Selasa, (20/2021).
Berdasar data per 5 April 2021, Food Station telah bekerja sama dengan delapan daerah pemasok gabah kering panen. Delapan daerah itu antara lain Lampung, Sidoarjo, Sragen, Demak, Cilacap, Subang, Karawang, dan Indramayu. Sehingga, kata Pamrihadi, total ada 6.210 hektare lahan untuk panen gabah di delapan daerah itu. Food Station mentargetkan panen gabah mencapai 5,7 ton per hektare.
BERITA TERKAIT :Total gabah kering panen yang bisa diperoleh Pemerintah DKI dari hasil kerja sama adalah 35.397 ton. Kerja sama dengan konsep kontrak perkebunan ini telah berlangsung sejak 2018. Kerja sama dilakukan dengan para petani yang memproduksi gabah kering panen. Para petani ini memiliki lahan dan digabungkan ke dalam Gabungan Kelompok Tani atau Gapoktan.
Kontrak kerja sama akan diperpanjang setahun sekali. Food Station, mencari minimal 100 hektare lahan untuk menyediakan ketersediaan bahan pangan di satu lokasi.
"Kalau kurang dari 100 hektare menjadi tidak produktif atau tidak efektif," pungkasnya.