RN - Terkait pernyataan Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta, S. Andyka soal pembongkaran di Jalan Bidara yang dinilai warga RW 05 Pejagalan tidak benar.
Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani meminta warga RW 05 Pejagalan, Kec. Penjaringan, Jakarta Utara untuk menahan emosi, mengingat saat ini adalah bulan suci Ramadhan.
'Yaa semoga warga tidak mudah terprovokasi, apalagi di bulan suci ramadhan. Ini spiritnya kan harus sama-sama bisa menahan emosi. Terutama dalam menyelesaikan masalah. Jangan sampai kita merugi karena ibadah puasanya jadi ternodai, karena hal-hal yang masih bisa diselesaikan baik-baik," ucap Rani kepada radarnonstop, Selasa(20/04/2021).
BERITA TERKAIT :Rani menilai, kemungkinan ada laporan dari bawa yang dibesar-besarkan, sehingga sampai ke telinga Andyka dan terjadi kesalahpahaman.
"Pastinya mungkin ada kesalah pahaman yang dibesar-besarkan. Menurut saya masih bisa dibicarakan secara baik-baik, pak Andyka mungkin mendapat informasi yang berbeda dengan situasi sebenarnya," pungkasnya.
Rani juga mengajak warga RW 05 Pejagalan agar di bulan suci Ramadhan ini berlomba-lomba membuat kebaikan.
"Sayang banget Ramadhannya kalau sampe hilang makna. Sedangkan kita hidup belum tau Ramadhan nanti masih bisa bertemu atau tidak. Walau harapannya pasti ingin bisa diberi kesempatan lagi. Tapi selagi masih ada kesempatan mari fokus pada berbuat kebaikan," imbuhnya.
Namun saat ditanya apa reaksi dan tindakan dari partai Gerindra terhadap rekannya yaitu Andyka, terkait pernyataan yang viral di sejumlah media online dan dinilai warga tidak benar.
Rani enggan berkomentar banyak. "Sementara saya tabayun dulu masalah ini,"tandasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta S. Andyka, mengecam keras pembongkaran mushola yang berada di Jl Bidara Raya, Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Kota Jakarta Utara pada Senin 12 April 2021.
Menurut Andyka, tindakan pembongkaran yang dilakukan Lurah Pejagalan Ichsan Firdaosy bersama Satpol PP setempat, melukai hati warga khususnya ummat muslim sebab dilakukan satu hari jelang pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan.
Padahal fakta sebenarnya, pembangunan WC Umum dan musola merupakan pengajuan dari LSM Geprindo bukan usulan warga setempat.
Sehingga, warga pun menolak pembanguan sejak awal. Mengingat, LSM Geprindo bukan warga RW 05 Pejagalan.