Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Dicopot dari Plt, Peluang Ade Puspitasari jadi Ketua DPD Golkar Kota Bekasi Makin Besar

YD/DIS/RN | Sabtu, 10 April 2021
Dicopot dari Plt, Peluang Ade Puspitasari jadi Ketua DPD Golkar Kota Bekasi Makin Besar
-

RN - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Provinsi Jawa Barat mencabut Surat Keputusan (SK) yang mengesahkan Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Ade Puspitasari dan Sekretaris Komarudin DPD Partai Golkar Kota Bekasi.

Dengan begitu, SK DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat bernomor KEP-43/GOLKAR/X/2020 tanggal 31 Oktober 2020 tentang Perpanjangan Pengangkatan Pelaksana Tugas (PLT) Ketua dan Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Partai Golongan Karya Kota Bekasi masa bakti 2016-2020, dinyatakan tidak berlaku.

Menanggapi hal itu, Direktur Center for Public Policy Studies (CPPS) Bambang Istianto mengatakan, pencabutan SK Plt Ade tidak ada yang perlu dirisaukan.

BERITA TERKAIT :
Kena Masalah, Akun Tiktok Herkos Voters Dilaporkan ke Polres Kota Bekasi
Mendekati Pencoblosan, DPRD Kota Bekasi Ingatkan KPU dan Bawaslu Bekerja Profesional

"Artinya, tudingan status pengangkatan Plt Ade yang dinilai sarat dengan konflik kepentingan tidak ada lagi," kata Bambang kepada wartawan di Jakarta, Jumat (9/4/2021).

Seperti diketahui sebelumnya, bahwa publik memandang itu (SK Plt) dimaknainya sebagai politik dinasti. Padahal hal itu, kata Bambang, merupakan suatu yang lumrah dalam iklim perpolitikan di Indonesia.

Kendati demikian Bambang meyakini sosok Ade sudah memiliki modal politik, sosial, dan legitimasi yang kuat.

Kata Bambang, ada beberapa indikator dengan dicabutnya Plt DPD Golkar tidak berpengaruh pada elektabilitas Ade. Pertama Ade merupakan seorang anggota DPRD Provinsi Jawa Barat. Kedua, statusnya eks Plt Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi. Ketiga, sudah ada dukungan politik (massa) cukup signifikan terkait Ade sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Barat.

“Sehingga, ketika dia (Ade) berkontestasi pada Musda Partai Golkar mendatang bisa menguasai arena politik di DPD Partai Golkar Kota Bekasi,” ungkap Bambang.

Justru, menurut Bambang, dicabutnya Plt Ade akan lebih baik. Hal itu guna kepentingan organisasi yang lebih luas bagi Golkar, agar terlepas dari tudingan-tudingan atau KKN maupun dinasti politik.

“Sehingga ketika Ade turun ke arena pertandingan (Musda Golkar) sudah barang tentu bebabnnya ringan. Dan para elit Golkar di tingkat pusat pun pastinya sudah melihat kinerja politisi milenial partai Golkar itu,” katanya.

Bambang juga menilai, kinerja dan loyalitas Ade untuk partai sudah tidak diragukan. Sementra kandidat calon ketua DPD yang lain, kata dia, hanya sebatas wacana. Bahkan ada juga yang hanya memanfaatkan partai untuk mencari keuntungan pribadi.

“Oleh karena itu kami berharap, pelaksanaan Musda dapat berjalan secara demokratis. Kami nilai kemenangan bisa di tangan Ade, hal itu dilihat dari potensi modal politik yang cukup kuat yang dimiliki oleh putri Wali Kota Bekasi itu,” tutup Bambang.