Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
Ditunggu BPK

Kemenpora Catat Ya, Revisi Audit Gowes Pesona Nusantara Jangan Kelamaan

NS/RN | Rabu, 17 Februari 2021
Kemenpora Catat Ya, Revisi Audit Gowes Pesona Nusantara Jangan Kelamaan
Ilustrasi
-

RN - Revisi Gowes Pesona Nusantara (GPN) yang sedang diperbaiki oleh Kemenpora belum juga rampung. GPN tahun 2017 dan 2018 diduga masih bermasalah. 

Hingga kini perbaikan laporan pertanggung  jawaban program Gowes Pesona Nusantara (GPN) Kemenpora tahun 2017 dan 2018, belum juga rampung.

Lambatnya revisi tersebut menimbulkan kecurigaan. Kepada wartawan di Jakarta, Rabu (16/2), Pengamat hukum dari Universitas Krisnadwipaya, Suyanto Londrang menegaskan, laporan pertanggung jawaban program Gowes Kemenpora tahun anggaran 2017 dan 2018, seharusnya sudah rampung digarap BPK. 

BERITA TERKAIT :
Ini Modus Pemda Cari Duit, Manipulasi Perencanaan Anggaran Dan Permainan Izin 
BPK Temukan Izin Tambang Masalah, Bahlil Maslah Lagi, Bahlil Oh Bahlil

Namun beredar informasi, laporannya masih diperbaiki internal Kemenpora. Jadi, saat ini, BPK masih menunggu revisinya.

"Ini kan masalahnya sederhana. BPK pasti berikan petunjuk, apa saja yang kurang. Nah, kenyataannya kok sampai saat ini, belum rampung. Hal inilah melahirkan kecurigaan. Ini ada apa? masalahnya di mana? Jangan-jangan ada masalah serius. Misalnya, pelanggaran pidana. Dugaan korupsi atau gratifikasi, misalnya," tuturnya.

Apalagi, berdasarkan informasi yang beredar di kalangan media, penggunaan anggaran GPN tahun 2017 dan 2018, memang menyisakan masalah. Bahkan ada dugaan gratifikasi hampir Rp 1,5 miliar untuk Imam Nahrowi yang menjabat Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) kala itu.

Selain itu, ada kekurangan pembayaran dari Kemenpora kepada pihak swasta selaku penyelenggara kegiatan, senilai Rp 7 miliar. 

"Masalah ini perlu diseriusi. Bagaimana mungkin tahun anggaran sudah berlalu,  tapi masih ada yang belum beres. Berarti memang ada masalah kan," ungkapnya.

Masalah ini, lanjut Suyanto, membuktikan bahwa tata kelola di kementerian dan lembaga negara, perlu perbaikan. Dalam hal ini, BPK selaku auditor pelat merah, perlu lebih menegakkan aturan. 

"Kalau memang ada masalah, BPK sebaiknya bongkar saja. Karena, setiap rupiah anggaran keluar itu harus jelas pertanggung-jawabannya. Karena itu menyangkut duit rakyat," tuturnya.

Sebelumnya, Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Kemenpora, Gatot Sulistiantoro Dewa Broto membenarkan bahwa laporan terkait penggunaan anggaran program Gowes 2017 dan 2018, masih diperbaiki internalnya.

“Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memang memberikan beberapa hal yang harus diperbaiki dalam laporan gowes tersebut. Sekarang sedang diperbaiki dan dilengkapi laporan tersebut,” kata Gatot dikutip dari rm.id, Kamis (28/1).

Ditanya soal laporan yang belum diselesaikan dalam program Gowes, Gatot berkilah dirinya tidak tau karena program itu dikerjakan di bawah komando Deputi III Kemenpora, Raden Isnanta. 

“Prinsipnya, program unggulan Kemenpora ini sangat positif dan  pelaksanaannya sudah sesuai aturan. Sayangnya, tahun ini program Gowes tidak lagi dilanjutkan,” kata Gatot. 

#Kemenpora   #Gowes   #BPK