RADAR NONSTOP - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen, Jawa Tengah (Jateng), diminta meningkatkan produksi padi. Kementerian Pertanian (Kementan) pun menyarankan beberapa upaya.
Pertama, tanam benih langsung (tabela) padi gogo saat musim gadu, di mana air terbatas. Kedua, kembangkan pola tumpang sari berbagai tanaman dan palawija.
"Ketiga, percepat tanam dengan sistem methuk," ujar Penanggung Jawab Upaya Khusus Padi, Jagung, dan Kedelai (Upsus Pajale) Jateng, Suwandi.
BERITA TERKAIT :"Keempat, pemanfaatan pematang sawah untuk ditanam jagung, kacang, kedelai, refugia, dan lainnya," imbuhnya kala Rakor Upsus Pajale di Kabupaten Sragen, Rabu (31/10).
Artinya, terang Suwandi, tiada hari tanpa olah tanah, tanam, hingga panen. Dia yakin, pola tersebut mampu meningkatkan produksi. "Dan pendapatan petani," ucap, Dirjen Hortikultura Kementan ini.
Sedangkan untuk meningkatkan produktivitas, katanya, dilakukan melalui penggunaan benih unggul bersertifikat serta pupuk organik dan hayati ramah lingkungan.
"Yang ketiga, optimalisasi pemanfaatan alsintan serta mengoptimalkan brigade alsintan yang sudah dibentuk di Dinas Pertanian maupun yang sudah dimiliki oleh Kodim 0725/Sragen," tambah dia.
Pada kesempatan itu, Suwandi juga memberikan penghargaan kepada Pemkab Sragen, lantaran luas tambah tanam (LTT) padi pada Oktober 2017-September 2018 surplus 6.400 hektare dibanding periode sama sebelumnya sebesar 102.808 hektare.
"Alhamdulillah. Ini tentunya berkat bantuan dan dukungan dari Kementan, TNI, petani, dan berbagai pihak,” kata Kepala Dinas Pertanian Sragen, Eka Rini, pada kesempatan sama.