RADAR NONSTOP - Satu tahun kempemimpinan Anies di Jakarta, Satpol PP kasih kado. Membongkar paksa PAUD di Jalan Cengkeh, RW 07, Kelurahan Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat.
Kado ‘terindah’ anak buah Yani Wahyu Purwoko itu pun sempat jadi viral di medsos dan mengundang aksi protes dari berbagai kalangan. Salah satunya, Sekretaris Komisi A DPRD DKI, Syarief.
Reaksi keras politisi Gerindra itu bukan tanpa sebab, pembongkaran itu dilakukan pada saat 90 murid PAUD yang rata-rata usia 3-6 tahun masih melakukan proses belajar-mengajar.
BERITA TERKAIT :Video detik-detik menjelang pembongkaran pun viral di dunia sosial, lantaran tersentuh dengan kondisi generasi bangsa yang harus mengalami nasib naas, padahal hanya berjarak beberapa ratus meter dari istana negara.
"Saya kira ini sangat keterlaluan dan tidak memiliki nurani. Kita melihat video murid PAUD di Jakarta mengangkat bangku dari dalam sekolah karena akan dibongkar oleh aparat Satpol PP. Kok bisa di era Anis hal ini terjadi, tentu ini akan mengangu citra gubernur," ujar sekretaris Komisi A DPRD DKI itu ditemui radarnonstop.co, di sela-sela peninjauan lokasi pembongkaran, Rabu (17/10) sore.
Politisi Gerindra yang dikenal vokal dalam menyuarakan kepentingan rakyat kecil di DKI ini menduga, penggusuran dilakukan karena ada kepentingan kontraktor yang mengejar proyek saluran dan pedestrian.
"Kalau ditunda sehari dua hari apa nggak bisa. Saya nggak habis pikir, kenapa harus dibongkar saat anak-anak belajar. Memang, camat punya aparat sehingga bisa dilakukan kapan saja pembongkaran itu. Tapi kenapa tidak pakai nurani, kan ini bisa ditunda sampai situasi kondusif. Jangan-jangan ini ada kepentingan kontraktor. Kalau tidak salah, yang mengerjakan proyek itu adalah Jaya Konstruksi dan Duta Persada Indah," ungkapnya.
Syarief yang merasa penasaran dengan kejadian mengharukan itu mendatangi kantor Kecamatan Taman Sari. Camat Tamansari, Firmanudin mengaku yang dilakukanya tugas yang harus diemban, sebab, adanya desakan pimpinan yakni Kasudin Bina Marga Jakarta Barat.
Untuk persoalan pendidikan, Firmanudin mengaku sangat mendukung pembangunan pendidikan di Jakarta. “Saya tidak memiliki niatan untuk membongkar paksa, atau pun memiliki kepentingan pribadi membongkar PAUD tersebut. Kami pun sudah memberikan peringatan pada ketua RW setempat agar segera melakukan pembenahan karena jalan tersebut masuk dalam program memperindah akses jalan," ujar Firmanudin.