Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Bos Kebon Sirih Himbau Warga Tidak Ajak Anak ke Mall

RN/CR | Selasa, 16 Juni 2020
Bos Kebon Sirih Himbau Warga Tidak Ajak Anak ke Mall
Bos Kebon Sirih bersama anak dan isteri -Net
-

RADAR NONSTOP - Bos DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi menghimbau, untuk sementara masyarakat tidak mengajak anak-anak datang ke mal.

Menurut politisi banteng gemuk congor putih, hal itu seiring dengan telah dibukanya kembali aktivitas 80 mal di Jakarta.

Pelarangan anak-anak memasuki mal, sesuai dengan aturan yang berlaku. Di mana pengoperasian mal di transisi menuju new normal, hanya dapat melayani pengunjung yang mencari bahan pangan, farmasi dan food and beverage (F&B) untuk delivery atau take away.

BERITA TERKAIT :
Usai Dilantik Secara PAW, Sayadih Fokus Menjalankan Peran & Fungsi Anggota DPRD Kota Bekasi
Dongkrak PAD, Anggota DPRD Kota Bekasi: Kepala OPD Harus Memastikan Kinerja Perangkatnya

"Lagi pula fasilitas lainnya seperti bioskop dan arena permainan anak-anak belum boleh dibuka, karena itu harus ada ketegasan di sini demi kesehatan anak dan kita semua," ujarnya di Jakarta, Selasa (16/6/2020).

Pras sapaan karibnya juga menekankan kewajiban protokol kesehatan yang dilakukan pengelola terhadap seluruh pengunjung. Selain wajib masker, pengukuran suhu tubuh, pengelola mal juga diminta tidak memperkenankan anak-anak dan pengunjung lanjut usia masuk mal.

"Yang paling penting lagi di sini, saya sarankan agar warga Jakarta tidak membawa anak-anak dan lansia dulu. Ini juga saya tekankan kepada pengelola untuk mengklasifikasi pengunjung. Kalau ada anak-anak atau lansia yang datang jangan diperbolehkan masuk. Sampaikan dengan humanis," kata

Pras mengaku menyambut baik beroperasinya kembali mal-mal di Jakarta. Menurutnya, mal termasuk pusat perbelanjaan yang notabene merupakan pusat perputaran perekonomian. Ia berharap, dengan kembali beroperasinya mal dapat menyedot kembali tenaga kerja yang sebelumnya "dirumahkan". Bahkan tidak sedikit yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK).

"Ini kenyataan yang harus dihadapi. Karena perputaran perekonomian rakyat itu salah satunya ada di pusat perbelanjaan. Bayangkan sudah berapa banyak karyawan dan pekerja yang dirumahkan karena penutupan mal kemarin," pungkasnya.