Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Kementan Ekspos Pekan Pertanian Rawa Nasional

Zaber Lubis | Rabu, 17 Oktober 2018
Kementan Ekspos Pekan Pertanian Rawa Nasional
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman
-

RADAR NONSTOP - Kementerian Pertanian (Kementan) mengadakan "Pekan Pertanian Rawa Nasional II" sela Hari Pangan Dunia ke-38 di Banjar Baru, Kalimantan Selatan, Rabu (17/10/2018). Tujuannya, meningkatkan inovasi teknologi pertanian untuk lahan rawa, sehingga menjadi solusi penyediaan pangan.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyatakan, pemanfaatan lahan rawa merupakan terobosan baru sebagai solusi paceklik pangan pada November 2018-Januari 2019, khususnya di Jawa. Sebab, potensi lahan rawa Indonesia mencapai 34,1 juta hektare.

“Dari total luas tersebut, potensi untuk pengembangan pertanian seluas 21,82 juta hektare atau 64 persen. Saat ini, ketersediaan lahan rawa untuk perluasan area pertanian seluas 7,52 juta hektare," ujarnya sela acara.

BERITA TERKAIT :
Eks Mentan Tua Dibui, Kasasi Syahrul Yasin Limpo Ditolak MA
Pupuk Palsu Untuk Petani, Monopoli Cuan Para Pejabat Kementan

"Jika ini kita optimalkan, pangan kita semakin kuat,” imbuh jebolan Universitas Hasanuddin Makassar itu.

Dengan produktivitas padi di lahan rawa rata-rata empat ton per hektare, maka tambahan produksi mencapai 60,16 juta ton gabah kering giling (GKG). Nilainya setara beras 37,30 juta ton.

Untuk percepatan peningkatan produksi padi, Kementan telah mengidentifikasi dan memulai upaya optimalisasi lahan rawa satu juta hektare di Kalsel dan Sumatera Selatan. "Tantangannya kita baru menemukan inovasi baru setelah satu sampai dua tahun dicoba," jelasnya. 

"Dulu, kalau musim kering, terbakar hanya menghasilkan asap. Kalau musim hujan, hanya dijadikan perahu-perahuan dan seterusnya. Tapi hari ini, dijadikan lahan produktif,” tambah dia.

Lokasi uji coba pengembangan lahan rawa di Barito Kuala, menghasilkan empat juta hektare dalam setahun terakhir. Yang terealisasi 2,6 juta hektare. Pemanfaatan lahan rawa dilakukan bertahap, sehingga produktivitas menjadi enam ton dari dua ton per hektare.

“Kalau ini terealisasi, Indonesia sebagai lumbung pangan 2045 akan jadi kenyataan. Langkah strategis harus fokus. Selatan dengan selatan. Ini Kalsel dan Sumsel. Kita fokus dua tempat ini, karena bisa kita garap kurang-lebih 700 sampai satu juta hektare,” urainya.

“Semua lahan rawa ini nanti bukan saja untuk satu komoditas. Tapi, untuk holtikultura, tanaman pangan, dan peternakan. Kita prioritaskan padi, jagung, bawang merah, bawang putih, cabai. Komoditas ini harus kita prioritaskan,” tuntas Amran.