Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Sikapi Isu Pemotongan Honor Staff Petugas Piket, Ini Penjelasan Kasatpol PP

YUD | Senin, 11 Mei 2020
Sikapi Isu Pemotongan Honor Staff Petugas Piket, Ini Penjelasan Kasatpol PP
-

RADAR NONSTOP - Menyikapi isu pemotongan honor staf Satpol-PP yang menjalankan tugas piket menjaga PSBB dan honor penanganan Covid-19, ini penjelasan Kepala Satpol PP Kota Bekasi, Abi Hurairah.

Abi Hurairah menjelaskan, kalau dilihat riwayat jumlah personil itu berbeda. Perlu digaris bawahi, ini bukan uang piket tapi honorarium. Sama, Polres dan  Kodim juga dapat.

"Dalam pelaksanaannya, jumlah yang menerima dengan jumlah keseluruhan itu tidak berimbang. Tapi karena harus Jiwa Korsa, jiwa kebersamaannya, kebijakan Koorlap itu membagi anggota-anggotanya," terang Abi kepada radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Group) saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (11/5/2020).

BERITA TERKAIT :
Dosen Ngaku Korban Konten Porno Nagdu Ke PWI Kota Bekasi 
Ogah Hadir HUT Golkar, Darah Uu Gak 100 Persen Beringin Dan Gak Serius Maju Jadi Wali Kota Bekasi

Abi pun berharap sekaligus mengimbau kepada seluruh staf Satpol-PP, tentunya segala sesuatu itu mestinya ditanyakan terlebih dahulu ke pimpinan.

"Di sinikan bertahan, dari Koorlap itu ada Kasie, Kabid, ada Sekretaris, ada Pimpinan Kasatpol PP. Bukan berarti ini untuk pimpinan, yang dimaksud pimpinan yang mana tidak tahu. Sebab selama ini tidak ada dan belum pernah, Pimpinan yang mana yang disetorin itu. Tidak lah, tidak ada hal itu. Justru kita sangat prihatin dengan kondisi sekarang ini. Harusnya, kita bersyukur, tidak perlulah ramai-ramai, mohon maaf, dikala orang lain tidak dapat, namun kita dapat," tegas Abi.

Sekali lagi, sambung Abi, ini honor bukan gaji. Adapun itemnya, menjaga perbatasan, War-war, termaksud penanganan Stadion Patriot Chandrabaga yang saat ini menjadi kantor Gugus Tugas Covid-19.

Di tempat yang sama, Lindon, Sekretaris Satpol PP Kota Bekasi menjelaskan bahwa jadi kalau dibilang pemotongan itu seolah-olah untuk oknum.

"Yang terjadi itu sebenarnya pemerataan. Kalau dilihat satu Koorlap wilayah di satu Kecamatan itu, Anggota yang dapat Surat Perintah (SP) tugas itu antara 4 sampai 6 orang, saat ini tugas kita sangat banyak. Jadi memang, Koorlap itu ada sekitar 30-35 orang mereka itu bertugas bersama-sama. Kalau misalnya yang 30 orang datang sedangkan yang 5 orang gak datang secara otomatis terjadi kecemburuan sosial. Jadi, teman-teman Koorlap ini membuat suatu kebijakan bahwa uang (honor) itu mereka ambil, mereka kasih kemudian mereka tarik lagi dan dibagikan untuk teman-teman," terang Lindon.

Lindon menerangkan, sehari itu mereka (para staff yang bertugas) mendapatkan kurang lebih Rp 100.000 selama 21 hari. Belum lagi nanti dipotong pajak penghasilan (PPH21 - red), setelah dikumpulkan baru nantinya disebarin ke Anggota-anggota yang lain. Namun ada perbedaannya, yang tidak dapat SPJ sama yang dapat SPJ dan yang tidak dapat SPJ memang jauh lebih banyak.

"Jadi sama sekali tidak ada yang diuntungkan. Namun kebersamaan. Di Satpol-PP ini terkenal kebersamaannya," papar Lindon.

#Kotabekasi   #Kasatpol   #PP   #Isu