RADAR NONSTOP - Kisruh pemilihan ketua RW 016 kelurahan Pademangan Barat Kecamatan Pademangan Jakarta Utara segera dibahas di DPRD DKI. Walikota, Camat dan Lurah bakal dipaksa 'buka mulut' terkait kisruh pemilihan ketua RW tersebut.
Ketua DPRD Prasetio Edi Marsudi memastikan akan memanggil Walikota terkait kisruh pemilihan RW 016.
"Saya akan panggil secepatnya pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam kisruh ini. Ada surat resmi pengaduan warga, dan tugas dewan untuk menampung aspirasi warga. Saya minta Camat untuk menunda dulu pelantikan atau pengesahannya," ujarnya kepada wartawan, Kamis (11/10).
BERITA TERKAIT :Menurut politisi PDI Perjuangan, kisruh pemilihan RW 016 ini akan jadi potret buruk bagi demokrasi di Jakarta khususnya di Jakarta Utara.
"Bayangkan ada ratusan warga yang minta haknya untuk memilih pemimpin di RW-nya, tapi ketua panitia pemilihan RW dan lurah dengan secara sistemik mengkebiri hak-hak warga dengan memaksakan pemilihan dengan sistem perwakilan. Diduga ada intervensi lurah dan camat di dalamnya. Ini yang akan kita bahas di dewan," ujarnya dengan nada tinggi.
Anggota Komisi A DPRD DKI, Khotibi Achyar mengungkapkan berdasarkan laporan warga yang diterimanya fakta yang sebenarnya terjadi saat pemilihan Selasa (9/10) lalu adalah Rizal Sabata selaku kandidat tidak mau melanjutkan proses pemilihan ketua RW tersebut di karenakan cacat hukum dan menilai dari awal prosesnya sudah banyak pelanggaran dan manipulasi serta kecurangan.
"Dan fakta di lapangan jelas-jelas terlihat adanya demo warga yang menuntut hak pilih bagi semua warga RW 016 kelurahan Pademangan Barat," ujarnya kepada wartawan, Kamis (11/10).
Politisi Golkar yang ngetop disapa Haji Beceng ini mengungkapkan dirinya sudah meminta Walikota Jakarta Utara Syamsuddin Lologau untuk menunda pelantikan ketua RW 016.
"Jadi kita minta jangan dilantik dulu, sampai Camat dan Lurah menjelaskan apa yang sebenarnya menyebabkan kisruh tersebut," tegasnya.