Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
Kota Bekasi Zona Merah

Wali Kota Gugup dan Latah Terbitkan Kebijakan Antisipasi Covid-19

YUD | Kamis, 02 April 2020
Wali Kota Gugup dan Latah Terbitkan Kebijakan Antisipasi Covid-19
Hasan Basri
-

RADAR NONSTOP - Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi dalam melakukan antisipasi wabah Covid-19 di Kota Bekasi yang masuk dalam katagori zona merah, langkah dan tindakannya seperti terlihat gagap dan gugup. 

Bahkan, kebijakan yang dikeluarkannya cenderung latah dan tidak memiliki konsep managemen krisis yang jelas dan terukur. 

Pernyataan tersebut, diungkapkan Hasan Basri, Pegiat Mahasiswa dan Pemuda (Mahamuda) Bekasi. Bahkan dia menilai kebijakannya yang sangat tidak jelas adalah mengenai isolasi warga terlebih transparansi data korban Covid-19.

BERITA TERKAIT :
Jelang Pilkada, Pj Wali Kota Bekasi Minta ASN Netral 
Menu Ikan Bakar & Kepiting Jadi Alat Lobi Gani, DPRD Kota Bekasi Mendadak Lunak?

"Banyak para RT dan RW dihimbau oleh pihak aparatur Kelurahan untuk menutup akses warga luar, mereka tutup dengan memasang banner yang bertuliskan lockdown. Bahkan banyak pula Kompleks atau Perumahan memortal jalan Utama yang mana sikap tersebut mengangkangi kewenangan Pemerintah Daerah, khususnya Wali Kota," papar Hasan kepada radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Group), Kamis (2/4).

Hasan menambahkan, warga masih tetap dibiarkan beraktifitas, dengan dalih humanisme. Upaya ini jelas ngambang dan tidak terukur.

"Lihat saja di perkampungan dan Perumahan,  warga disuruh pasang spanduk, tapi mobilitas warga tetap dibiarkan, tidak dibatas, ya percuma, itu isolasi atau lockdown versi Bekasi? Ini adalah bentuk gugup dan gagapnya Wali Kota," tegasnya.

Jika Wali Kota Bekasi, kata Hasan Basri, benar-benar mau mencegah Covid-19, Wali Kota Bekasi harusnya menutup akses keluar masuk warga dari luar dan dalam.

"Banyak Wali Kota dan Bupati sekarang yang bersikap tegas, melindungi warganya dan memfilter keluar masuk warga dari Kota/Kabupaten lain maupun sebaliknya, namun sayangnya Wali Kota Bekasi belum kelihatan langkahnya ke arah situ. Dia hanya nyuruh warga melalui aparaturnya untuk mengunci/portal Perumahan dan Perkampungan, tapi warga dari luar Bekasi keluar masuk," pungkasnya.