RADAR NONSTOP - Kasus positif corona di DKI Jakarta terus bertambah secara signifikan. Jumlah pasien yang meninggal bertambah dari sebelumnya 32 menjadi 37 kasus. Total pasien sembuh 24 kasus.
Dilihat di website Info Corona DKI Jakarta, corona.jakarta.go.id. Hasil pantauan pada (25/3/2020) pukul 08.00 WIB, terdapat 440 kasus positif Corona di DKI Jakarta.
Dengan peningkatan jumlah kasus yang terkena virus corona di wilayah DKI Jakarta, bisa dikatakan bahwa pusat penyebaran terbesar atau episentrum virus corona di Indonesia ada di DKI Jakarta.
BERITA TERKAIT :Melihat kondisi ini, anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu berharap, pemerintah pusat dan pemerintah daerah DKI Jakarta segara duduk bersama untuk mengambil langkah-langkah konkret guna meminimalisir penyebaran virus corona di wilayah DKI Jakarta.
“Tidak ada salahnya membahas dan mempersiapkan opsi lockdown sebagai alternatif terakhir untuk wilayah provinsi DKI Jakarta. Melihat penerapan opsi lockdown di berbagai negara ternyata efektif meminimalisir penyebaran virus corona,” kata Masinton di Jakarta, Kamis (26/3/2020).
“Meskipun lockdown bukan cara tunggal dalam melawan pandemi virus corona, namun untuk saat ini opsi lockdown masih merupakan pilihan efektif yang dilakukan berbagai negara guna meminimalisir penyebaran virus corona di tengah-tengah masyarakatnya,” tambahnya.
Bahkan, lanjut Politisi PDI-Perjuangan ini, negara tetangga Malaysia telah mengumumkan perpanjangan masa lockdown hingga 14 April 2020 setelah mencatatkan kasus infeksi corona tertinggi di Asia Tenggara. Malaysia mencapai 1.796 kasus.
“Jangan ada egoisme kebijakan antara pemerintah pusat maupun pemerintah daerah DKI Jakarta. Keselamatan dan kesehatan rakyat adalah yang utama. Singkirkan egoisme, bangun sinergitas dan solidaritas antar pemerintahan pusat dan daerah,” tuturnya.
Masinton pun mengharapkan, Gubernur DKI Jakarta sebagai kepala pemerintahan daerah di Ibukota harus mau mendengarkan dan melaksanakan arahan pemerintah pusat, begitupun sebaliknya pemerintah pusat harus aspiratif dan akomodatif mendengarkan aspirasi pemerintah daerah.
“Kita belum terlambat, asal kita mau mempersiapkannya secara profesional. Semua negara tidak ada yang siap menghadapi pandemi covid-19, namun berbagai negara melakukan langkah persiapan secara sigap dan cepat. Maka, pemerintah pusat dan pemerintah daerah DKI Jakarta segera bersama-sama lakukan langkah mitigasi secara cepat, terukur dan efektif,” jelasnya.
“Kerahkan seluruh sumber daya maupun sumber dana pemerintahan daerah DKI Jakarta untuk melindungi warga Jakarta. Perbanyak layanan RS rujukan Covid19 di DKI Jakarta, prioritaskan APBD untuk belanja barang peralatan medis dan alat pelidung diri tenaga medis di seluruh RS rujukan. Perbanyak relawan medis dan paramedis,” tegasnya.
Tak Sabar Nyicipin Kue Pilwagub
Sayangnya, rasa prihatin anggota DPR RI ini tampaknya kurang dimiliki oleh dewan di Kebon Sirih atau DPRD DKI Jakarta.
Terbukti, saat koleganya yang berkantor di Senayan prihatin dan berpikir keras untuk menyelamatkan warga Ibu Kota dari virus corona hingga menawarkan opsi lockdown, dewan di DPRD DKI Jakarta justru lagi sibuk ingin menggelar rapat paripurna Pilwagub DKI sesegera mungkin. Agar kue cepat - cepat bisa dibagikan dan dinikmati.
Pantauan radarnonstop.co, mayoritas anggota Panlih yang ngotot paripurna disegerakan, tanpa peduli wabah virus corona yang sedang dihadapi masyarakat Ibu Kota adalah berasal dari partai - partai yang pro Ariza (Ahmad Riza Patria Cawagub Partai Gerindra).
Diantaranya, Wakil Ketua Panitia Pemilihan Wagub DKI Basri Baco mengatakan bakal menggelar rapat paripurna pemilihan wakil gubernur pada Jumat (27/3) pukul 13.00 WIB.
Keputusan ini, klaim Baco, didasari pada suara mayoritas fraksi yang sepakat tidak lagi menunda proses final tersebut.
Ngototnya DPRD DKI Jakarta tetap melaksanakan pemilihan Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta pada Jum’at (27/3) juga disampaikan oleh anggota panitia pemilihan (panlih) DPRD DKI dari Fraksi Partai Gerindra, S. Andyka.
"Sebenarnya kemarin tertunda itu karena ada anggota dewan yang suspect virus korona (Covid-19). Ternyata hasil tes lab dua anggota dewan itu negatif dan sudah disampaikan ke kami. Maka dari itu rapat paripurna Pilwagub ini harus segera dan cepat - cepat digelar. Yang penting dewannya sehat semua, kondisi di luar virus corona mewabah dan banyak korban, nanti saja dipikirkan Wagub terpilih,” ujar Andyka seperti dilansir laman mediaindonesia, Rabu (25/3/2020).
Hal senada juga diamini oleh Ketua Panlih Pilwagub DKI Jakarta, Farazandi Fidinansyah yang juga Bendahara Fraksi PAN di DPRD DKI Jakarta.