RADAR NONSTOP - Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara punya terobosan jitu. Disaat kelangkaan alat kesehatan, mereka memproduksi sendiri.
Dipimpin Nikson Nababan, Taput berhasil memproduksi alkes sendiri untuk pencegahan wabah corona, yang telah menewaskan 49 orang dari 579 kasus.
Sebanyak 1000 masker diproduksi sendiri di Balai Latihan Kerja (BLK) Silangkitang. Pembuatan alat kesehatan sendiri dikarenakan penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) di Taput, sudah langka di pasaran.
BERITA TERKAIT :“Pekerja di BLK Silangkitang, telah memproduksi sendiri alat kesehatan, mulai Hand Sanitizer dan masker. Alat kesehatan ini akan dibagikan langsung ke masyarakat Taput,” kata Bupati Taput, Nikson dalam siaran pers yang diterima wartawan, Selasa (24/3).
Selain memproduksi masker, lanjut Nikson, pekerja BLK juga membuat wastafel mobile untuk 100 titik dan 50 wastafel mobile.
“Pekerja BLK bersama Forum anak di bawah naungan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak berhasil memproduksi sebanyak 1000 masker, Hand Sanitizer, membuat wastafel mobile untuk 100 titik. Sedangkan 50 wastafel mobile akan dipasang Minggu ini,” ujar mantan jurnalis ini.
Dikatakan Nikson, semua alat kesehatan yang diproduksi sendiri, baik masker, Hand Sanitizer, disinfektan maupun alkohol, nantinya akan dibagikan langsung kepada masyarakat Taput.
”Kita akan terus membuat inovasi alat kesehatan untuk pencegahan penyebaran virus Corona di Taput,” tegasnya.
Selain itu, Nikson juga akan membuka dapur umum untuk mencegah penyebaran virus corona. Masyarakat akan dibagikan minuman sehat berupa wedang jahe.
"Dapur umum ini akan beroperasi, Selasa (23/03). Dapur ini untuk produksi minuman sehat alami berupa wedang jahe yang akan dibagikan ke seluruh masyarakat Taput," terang kader Banteng ini.
Seperti diberitakan, pasien Corona di Sumatera Utara terus naik. Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Pencegahan Corona atau Covid-19 Provinsi Sumatera Utara Riadil Akhir Lubis mengatakan, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) naik menjadi 50 orang. Bertambah dua orang dari hari sebelumnya.
"Jumlah positif Covid-19 tidak berkembang, tetap dua orang. Satu meninggal dunia, satu lagi masih dalam perawatan," kata Riadil pada siaran langsung konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumut Alwi Mujahit Hasibuan, penelusuran terhadap orang-orang yang pernah kontak dengan pasien positif Corona tidak mudah. Tidak semua orang bersedia ditanya.