RADAR NONSTOP - Memastikan harga masker sudah sesuai arahannya dan tak lagi dimainkan spekulan trading. Gubernur Anies Baswedan sidak langsung Pasar Pramuka.
"Jadi kita melihat adanya peningkatan harga yang tidak masuk akal sehat dan rakyat tidak bisa menjangkau harga masker," kata Anies di lokasi, Jumat (6/3/2020).
Diketahui, Perumda Pasar Jaya pernah menghargai masker Rp 300 ribu per boks, tidak jauh beda dengan harga di pasar yang tinggi.
BERITA TERKAIT :Perumda Pasar Jaya Cuci Tangan
Namun, setelah mendapat teguran dari Anies Baswedan, Direktur Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin buru - buru minta maaf dan menggelar konferensi pers.
Dalam konferensi pers yang digelar Perumda Pasar Jaya tersebut, perusahaan plat merah milik Pemprov DKI itu cuci tangan. Nasrudin menyalahkan harga pasar dan distributor.
“Masker seharga Rp 300 ribu per boks. Dia menyebut harga itu dipengaruhi oleh harga masker saat PD Pasar Jaya mendapat barang dari distributor. Sebenernya keteranganya belum lengkap, itu memang salah saya. Kita beli harganya sudah segitu, kemudian kita jual jadi harga segitu,” kata Arief di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, Kamis (5/3).
Pasar Jaya Coreng Citra Anies Baswedan
Terpisah, Komisi B DPRD DKI Jakarta mengingatkan soal peran badan usaha milik daerah (BUMD).
"Iya (tak boleh terulang kembali), karena sebagai BUMD kan tidak cari keuntungan, harusnya pelayanan masyarakat yang harus dikedepankan," ucap Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Abdul Aziz, saat dihubungi, Kamis (5/2/2020).
Tindakan yang dilakukan Pasar Jaya, bisa merusak citra kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan. "Citra di masyarakat kan harus bangus, kalau begini kan merusak citra gubernur nantinya kan," pungkasnya.