Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Pasar Rusak Dan Kumuh Di Jakarta Mendadak Redup, Pasar Jaya Cuma Sedot Duit Pedagang?

RN/NS | Selasa, 30 September 2025
Pasar Rusak Dan Kumuh Di Jakarta Mendadak Redup, Pasar Jaya Cuma Sedot Duit Pedagang?
Pasar kumuh di Jakarta.
-

RN - Isu ratusan pasar di Jakarta rusak, becek dan amburadul meredup. Pasar yang dikelola oleh BUMD Perumda Pasar Jaya itu kini dalam kondisi amburadul. 

Padahal jika mau jujur, kumuhnya pasar di Jakarta mencapai 40 persen dari 153 pasar tradisional atau setara 60 pasar. Tragisnya lagi, banyak pihak yang meraup keuntungan dengan alasan iuran dari pedagang.

Pasar yang memprihatinkan, mulai dari kumuh, becek, bocor, sepi pengunjung, banjir hingga rawan kebakaran.

BERITA TERKAIT :
Dirut Pasar Jaya Gak Ada Inovasi, Pasar Sepi & Pedagang Banyak Yang Bangkrut 

Pasar Mampang Jaksel dan Pasar Slipi Jakbar hingga Pasar Cengkareng terlihat berantakan, kumuh dan rusak. Padahal pedagang setiap harinya sudah membayar uang iuran. 

"Kami setiap hari bayar iuran kok, tapi tetap saja kotor dan rusak," keluh pedagang di Slipi, Jakbar, Selasa (29/9). 

Pedagang yang namanya enggan disebutkan karena takut diteror ini menyatakan, sepinya pasar karena kondisi yang tidak nyaman buat para pembeli. "Kalau hujan becek banget mas," keluhnya. 

Pusat Kajian Jakarta (PKJ) menyebut, pasar tradisional menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat. Jika banyak pasar rusak dan sepi karena tidak nyaman maka bisa mengancam ekonomi Jakarta. 

PKJ menyebut, jika pasar tradisional bergerak dan ramai maka potensi perputaran uang untuk mendongkrak masyarakat bawah sangat besar. "Jadi Pasar Jaya jangan hanya tarik iuran dengan alasan keamanan dan kebersihan tapi tidak ada perawatan nyata," tegas Peneliti PKJ, Rizal Ritonga kepada wartawan, Selasa (29/9). 

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung sebelumnya menyoroti kondisi puluhan pasar yang masih memprihatinkan dan bertekad untuk merevitalisasinya tanpa mengurangi fasilitas umum dan sosial di sekitarnya. 

Pram sapaan akrabnya berjanji akan melakukan evaluasi soal pasar rusak. "Ini menjadi perhatian kami untuk dilakukan evaluasi dan renovasi," janji Pram.

Direksi Duduk Manis 

Pengamat politik Adib Miftahul mengatakan lemahnya kinerja Pasar Jaya harus dijadikan perhatian oleh Pramono. Sebab, Pasar Jaya sama saja gagal mengelola pasar. 

"Jangan-jangan direksi hanya terima gaji lalu duduk manis, pas rame pasar rusak baru muncul," tegas Adib. 

Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Agus Himawan tak menampik masih ada puluhan pasar tradisional di Jakarta yang kondisinya memprihatinkan.

Ia menyebut, pihaknya sampai saat ini masih terus terus melakukan pembenahan dan perbaikan di sejumlah pasar.

Ketua Umum Pusat Koperasi Pedagang Pasar (Puskoppas) DKI Jakarta, Gusnal, sebelumnya menyebut sekitar 40 persen dari 153 pasar tradisional di bawah pengelolaan Pasar Jaya mengalami kerusakan parah, kumuh, becek dan rawan kebakaran.

“Dari 153 pasar tradisional yang dikelola Perumda Pasar Jaya, 40 persen di antaranya dalam keadaan sangat memprihatinkan,” ujar Gusnal di Jakarta, Kamis (11/9).

Jumlah Pasar Di Jakarta: 153
- 40% Pasar Kumuh & Rusak atau setara dengan 60 pasar.

Jakarta Utara: Pasar Sukapura, Pasar Lontar, Pasar Sindang, Pasar Rawabadak 
Jakarta Timur: Pasar Pulogadung, Pasar Rawamangun, Pasar Ampera, Pasar Ciplak, Pasar Kampung Ambon.
Jakarta Pusat: Pasar Cempaka Putih, Pasar Paseban, Pasar Serdang
Jakarta Barat: Pasar Jelambar, Pasar Slipi, Pasar Cengkareng 
Jakarta Pusat: Pasar Blok A Tanah Abang, Pasar Blok G, Pasar Lontar 
Jakarta Selatan: Pasar Radio Dalam, Pasar, Mampang Prapatan, Pasar Warung Buncit