Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Radiasi Radioaktif Di Batan Tangsel Tidak Bahaya Buat kesehatan

Doni | Minggu, 16 Februari 2020
Radiasi Radioaktif Di Batan Tangsel Tidak Bahaya Buat kesehatan
Petugas Kepolisian saat melakukan pemeriksaan sumber paparan radiasi di Komplek Perumahan Batan Indah, Setu, Tangerang Selatan.
-

RADAR NONSTOP- Area terpapar radioaktif di Komplek Perumahan Batan Indah, Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dinilai tidak membahayakan kesehatan.

Menurut peneliti Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Mukhlis Ahadi menyampaikan, keberadaan limbah sebagai sumber radiasi di Perumahan Batan Indah dinilai sangat rendah dan tidak membahayakan kesehatan.

Pasalnya, radiasi yang terpantau Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dari sumber tersebut hanya 0,3 microsivet. Angka itu lebih tinggi 0, 5 mikrosivet dari batas normal radiasi alam yakni 0, 25 microsivet.

BERITA TERKAIT :
Bangun Koalisi Besar Bersama PDIP, Wali Kota Tangsel Siap Nyeruduk 
Dikira Positif Narkoba eh GakTahunya Habis Nenggak Obat Sakit Kepala

"Ambang batas radiasi dilingkungan itu selisihnya ada setengah microsivet, dan yang ada radiasi disitu sebenarnya rendah sekali. Kalau aktivitasnya milikuri sebenarnya tidak masalah bagi kesehatan," terang Muklis saat dijumpai Radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Group), Sabtu (15/2/2020).

Dengan begitu, Muhklis menjelaskan, kenaikan radiasi diatas batas normal alam muncul lantaran ketika Bapeten melakukan uji fungsi alat monitornya saat mengelilingi komplek Perumahan Batan Indah.

"Kebetulan ketahuan BAPETEN saat melakukan uji fungsi alat monitornya ketika melakukan pengecekan muter-muter di wilayah sini. Setelah melakukan uji fungsi kok mengapa radiasi disini agak naik dibandingkan lingkungannya," katanya.

Disisi lain yang menjadi pertanyaan Muhklis mengapa keberadaan limbah yang menjadi sumber radiasi tiba-tiba ada dilokasi yang kini tengah ramai diperbincangkan masyarakat.

Limbah-limbah itu, kata Muhklis, sebenarnya keberadaannya tidak ada disitu (lokasi paparan radiasi, red). Dengan keberadaan limbah itu, kemungkinan ada yang membuang limbah tersebut hingga menjadi sumber radiasi.

 Muklis menerangkan, yang menjadi persoalan tersebut sebenarnya bukan paparan radiasinya melainkan keberadaan limbah itu yang disebut kini menjadi ilegal.

"Kalau secara kesehatan tidak ada efeknya, tapi secara legalnya secara hukumnya kok kenapa sumbernya ada disitu. Harusnya sumber itu ga ada disitu, dan nanti pasti ketahuan siapa yang membuang limbah itu karena di Bapeten kan ada datanya," ungkap Muhklis Ahadi saat berbincang dengan Radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Group).