RADAR NONSTOP-Anggota Komisi IX DPR RI, Kurniasih Mufidayati menyesalkan peristiwa seorang pasien peserta BPJS yang meninggal di Selasar RSU Abdoel Moelok (RSUAM) yang tersebar dalam sebuah video dan menjadi viral.
Mufida menganggap Peristiwa ini dinilai sebagai pelanggaran atas hak rakyat mendapatkan pelayanan kesehatan dari negara.Mufida sendiri mengakui dirinya sudah melihat video tersebut seluruhnya.
Dalam video viral itu terlihat seorang perempuan menjerit histeris, diselingi suara seorang pria yang marah.
BERITA TERKAIT :"Kenapa harus begitu? Saya BPJS bayar. Mana BPJS tanggung jawabnya...BPJS!! Saya ini orang miskin, dapatnya nomor tiga. Kelas tiga...saya ini nggak mampuuu," teriak pria yang diketahui adalah ayah dari pasien bernama Muhammad Rezki Mediansor (21).
Rezki terjangkit DBD dan dikabarkan sejak tiba di RSUAM hingga meninggal dunia tidak mendapatkan perawatan yang maksimal. Bahkan saat meninggal pada Senin sore, tempat tidur Rezki masih di selasar RSUAM, bukan di ruang perawatan.
"Ini sangat tidak manusiawi. Kejadian ini jelas bertentangan dengan UUD RI Tahun 1945 dan nilai-nilai Pancasila," tegas Mufida dalam keterangan pers yang diterima wartawan, Kamis (13/2/2020).
Politisi Partai Keadilan Sejahtera ini meminta pemerintah mengusut tuntas.
"Harus ada pemberian sanksi secara tegas kepada semua pihak yang bertanggung jawab. BPJS Kesehatan juga harus ikut bertanggung jawab dalam kejadian ini," tambah Mufida.
Ditambahkan, Mufida, dengan kenaikan iuran, seharusnya pelayanan kesehatan bagi peserta BPJS ditingkatkan. Bukan justru malah merugikan masyarakat.
Mufida juga menekankan pentingnya pemerintah dan pihak Rumah Sakit untuk segera mengevaluasi manajemen penanganan pasien secara komprehensif dan detail. Peningkatan kualitas pelayanan RS kepada pasien agar tidak terulang lagi kejadian serupa juga harus dilakukan.
"Dari peristiwa ini terlihat buruknya SOP penanganan pasien. Ini harus diperbaiki. Kalau SOP berjalan baik, harusnya tidak sampai ada pasien terlantar," demikian Mufida.