RADAR NONSTOP--Sekitar 1.400 jiwa melayang jadi korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng). Hal itu diungkapkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), H. Achmad Farial dalam forum pertemuan anggota parlemen se-Asia di Cesme, Izmir Turki.
Di pertemuan anggota parlemen se-Asia yang tergabung dalam Asian Parlemantary Assembly (APA) ini, anggota Komisi VII DPR RI itu juga mengungkapkan, jumlah korban meninggal dalam musibah gempa dan tsunami di Sulteng mencapai 1400-an jiwa. "Selain korban jiwa, warga yang mengalami luka-luka pada musibah gempa dan tsunami di Sulteng mencapai 2400-an orang," ucap Farial menjawab pertanyaan awak media di forum internasional tersebut.
Tidak hanya korban jiwa dan luka-luka, pada musibah gempa bumi dan tsunami itu, kata Farial yang merupakan anggota DPR di komisi yang membidangi energi sumber daya mineral, riset dan teknologi ini, di Wilayah Sulteng tersebut juga terjadi fenomena alam yang mengerikan. Yakni, beberapa kota dan desa/perkampungan hilang ditelan bumi. "Beberapa kampung/desa tenggelam ditelan bumi. Warga di kampung tersebut terkubur hidup-hidup," paparnya.
BERITA TERKAIT :Anggota DPR dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan itu menyampaikan kondisi sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah pascagempa bumi dan tsunami di hadapan anggota perwakilan majelis se-Asia dengan penuh keprihatinan. "Pemerintah RI terus berupaya memulihkan kondisi di wilayah gempa dan tsunami. Berbagai bantuan dari pemerintah dan elemen masyarakat lainnya terus didatangkan untuk membantu warga korban bencana alam tersebut," papar putra politisi ternama PPP (alm.), Syaiful Anwar Husein itu.
Pertemuan multilateral itu sendiri berlangsung pada Kamis (4/10/2018) hingga Sabtu (6/10/2018) di Cesme, Izmir Turki. Farial dan beberapa anggota DPR lainnya menjadi delegasi dalam pertemuan dengan sejumlah anggota parlemen se-Asia yang tergabung dalam Asian Parlemantary Assembly (APA) itu.