RADAR NONSTOP - Mengambil tema meneguhkan peran dan fungsi Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai Khadimul Ummah - Mulazimul Hukumah, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi dikukuhka Walikota Bekasi, Rahmat Effendi.
Hadir Ketua MUI Provinsi Jawa Barat, KH. Rachmat Syafii bersama Sekjen MUI Provinsi Jawa Barat, KH. Fadani Akhyar Ketua DPRD Kota Bekasi, Chairuman J. Putro, Kepala Kantor Kemenag Kota Bekasi, H. Mujani, Ketua Baznas Kota Bekasi, Faray Said, Ketua FKUB Kota Bekasi, Abdul Manan, Ketua PBNU Kota Bekasi, H. Madinah, Ketua PB Muhammadiyah, Sukandar Gozali.
MUI Kota Bekasi telah menetapkan Ketua MUI masa khidmat 2019-2024 yakni KH. Mi'ran Syafii beserta pengurus dilantik oleh Ketua MUI Provinsi Jawa Barat di aula KH. Noer Ali Islamic Center.
BERITA TERKAIT :"Terimakasih atas kehadirannya Bapak Walikota dan seluruh undangan dalam rangka pengukuhan pengurus MUI 2019-2024, ucapan syukur kepada Allah SWT, Alhamdulillah acara pengukuhan dan pengambilan sumpah berjalan lancar dan khidmat, semoga apa yang diamanahkan bisa dijalankan dengan Istiqomah serta menjadi ladang amal bagi kita semua," ucap Ketua MUI Kota Bekasi dalam kesempatan itu, Rabu (5/1).
"Allah menganugerahkan kita iman Islam, dan ini wajib kita jaga dan kita amalkan dengan ibadah, perbuatan yang baik. MUI berperan penting untuk menjaga dan mengawal ibadah serta melindungi umat Islam. Mobilitas umat Islam saat ini semakin besar, perlunya fasilitas-fasilitas ibadah yang suci dan layak bagi umat. Harus tercipta fasilitas di ruang publik agar umat Islam bisa melakukan ibadahnya," ujarnya.
Dikatakan, MUI dapat memiliki lembaga pendidikan yang diakui sebagai perguruan tinggi agar penerus-penerus ulama dapat tumbuh. Dijelaskan juga, bahwa salah satu tugas MUI harus bisa memperbaiki akhlak agar di Kota Bekasi tidak ada lagi berita yang menyesatkan dalam hal ini Hoax.
Ketua MUI Provinsi Jawa Barat dalam sambutannya mengatakan, menjadikan MUI bersinergi dengan pemerintah daerah serta mendukung program yang baik untuk umat dan harus bisa memberikan warna dan contoh terhadap ormas Islam dan ulama, agar menjalin silaturahmi yang baik dengan sesama manusia sehingga keutuhan NKRI tetap terjaga dan pengamalan nilai-nilai Pancasila.
Walikota Bekasi, Rahmat Effendi menyampaikan untuk kepentingan ummat tentunya pemerintah akan selaraskan untuk mewujudkan Kota Bekasi yang Cerdas, Kreatif, Maju, Sejahtera dan Ihsan, sekaligus permintaan maaf terkait belum cairnya anggaran bantuan untuk MUI.
"Ini teguran bagi saya dan SKPD yang membawahi MUI," ujarnya.
Dikatakan, MUI ini merupakan wadah bagi seluruh ormas Islam yang ada, Kota Bekasi memiliki visi misi sebagai kota Ihsan. Hal ini sangat sejalan apabila MUI Kota Bekasi bisa berperan aktif dalam kaderisasi ulama muda sehingga Kota Bekasi sebagai Kota yang Ihsan dapat terwujud.
Program-program Kota Bekasi juga telah mencanangkan program Magrib mengaji, meningkatkan saran prasarana seperti kemarin Pemkot Bekasi telah menyesuaikan amanat dari KH. Mursyid Kamil untuk mendirikan sebuah masjid yang diberi nama beliau di area Stadion Patriot Candrabaga.
"Insya Allah pada akhir tahun ini jadi, dan secepatnya pada Mei ini bisa di awali dengan sholat tarawih pada bulan suci Ramadhan," ujarnya.
Dia menambahkan, pihaknya terus melakukan di berbagai aspek, tentunya pihaknya butuh saran dari para kiai agar program-program dapat terselaraskan dengan baik.
"Untuk menjadikan Kota Bekasi yang aman dan nyaman serta para investor dapat hadir di kota ini, tentunya saya sebagai Walikota harus berdiri di semua ummat, harus bersikap adil. Membangun dan merajut kedamaian, menjalin persatuan dan kesatuan," tegasnya.