RADAR NONSTOP-Keluarga besar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) turut merasa sangat kehilangan dengan wafatnya KH Salahuddin Wahid atau akrab disapa Gus Solah.
“Hari ini kita kehilangan salah satu permata bangsa, Gus Sholah adalah ulama sekaligus negarawan yang sudah banyak memberikan kontribusi untuk bangsa dan negara,” kata Ketua DPP PKS, Aboebakar Alhabsyi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta,Senin (3/2/2020).
“Tentunya kepergianya membawa duka yang mendalam untuk bangsa ini,” sambungnya.
BERITA TERKAIT :Sebagai ulama, menurut Habib Aboebakar sapaan anggota Komisi III DPR itu, Gus Solah sangat aktif menjadi pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng di Jombang, Jawa Timur.
Menurutnya, Banyak sekali kemajuan dan perkembangan yang dicapai Tebu Ireng. Hal ini tentu saja berdampak luar biasa untuk kemajuan masyarakat, terutama di bidang pengetahuan, ilmu agama dan akhlak.
Selain sebagai ulama, Gus Sholah juga dikenal sebagai aktivis dan tokoh HAM di Indonesia.
“Beliau pernah menjabat sebagai wakil ketua Komnas HAM sejak tahun 2002, pernah memimpin TGPF kasus Kerusuhan Mei 1998, hingga menjabat sebagai Ketua Tim Penyelidik Adhoc Pelanggaran HAM Berat kasus Mei 1998,” terang Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR.
Habib Aboebakar menilai Gus Solah memiliki komitmen yang kuat dalam upaya penghormatan dan penegakan HAM di republik ini.
“Kami semua memberikan doa terbaik untuk beliau dan keluarga. Semoga amal dan ibadahnya diterima Allah SWT dan diampunkan segala khilafnya. Dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kelapangan,” pungkasnya.