RADAR NONSTOP – 50 mahasiswa dan pemuda dari Aksi Mahasiswa Anti Kekerasan SMPI Al Azhar Sumarecon Kota Bekasi, meminta keadilan kasus bullying dan pengeroyokan yang terjadi di sekolah.
Menurut koordinator aksi, Zilun Fikri, kasus bullying dan dugaan pengeroyokan harus diungkap secara terang benderang.
Zilun Fikri juga mengatakan, mahasiswa dan pemuda menuntut beberapa hal. Yakni, hentikan aksi bullying serta hentikan melindungi pelaku bullying dan pengeroyokan.
BERITA TERKAIT :Kepala sekolah harus bertanggung jawab atas keselamatan dan trauma murid korban bully dan pengeroyokan di seklah tersebut.
Aksi berlangsung damai, sejumlah polisi dan TNI serta pihak keamanan tampak memantau jalannya aksi. Sempat bersitegang, dengan sejumlah orang yang meneriakkan para pendemo, namun mahasiswa dan pemuda dapat mengontrol diri.
Dari pantauan di lokasi, tidak ada petinggi sekolah Al Azhar Summarecon yang yang mau berbicara dengan para mahasiswa pedemo, hanya staf operasional yang berani berbicara.
"Kita sepakat bahwa kasus bullying merupakan tindakan yang tidak terpuji. Saya sudah berbicara kepada kepala sekolah bahwa di sekolahnya tidak ada kasus bully ataupun pengeroyokan siswa," ucap Staf Operasional Al Azhar Summarecon, Ardana, didepan para pendemo.