RN – Kasus perundungan di sekolah tampaknya kini menjadi tontonan rutin di linimasa, lebih sering muncul daripada pelajaran budi pekerti itu sendiri. Di tengah derasnya kabar siswa saling menghina, menendang, dan merekamnya untuk konten, aktris Hana Saraswati ikut angkat suara.
“Miris ya. Enggak seharusnya hal-hal seperti ini terjadi di sekolah atau kampus,” ujarnya di Kemang, Jakarta Selatan, kemarin.
Bintang serial Twisted: The Sinners itu menambahkan, “Kejadian-kejadian ini cuma jadi bahan bakar buat mereka yang sok jagoan.”
Komentar yang terdengar sederhana, tapi di negara di mana “jagoan” sering lahir dari jumlah pengikut di media sosial, ucapan Hana terasa seperti satire sosial kecil yang manis.
Pimpinan DPRD DKI Kecam Bullying di SMA 70, Disdik Mesti Tindak Tegas Pelaku
Hana tahu betul rasa itu. Ia pernah menjadi korban bullying saat sekolah. Bedanya, dulu tak ada kamera yang menyorot, tak ada tagar yang viral.
Kini, perundungan bukan lagi soal adu fisik, tapi juga adu konten dan caption paling menusuk.
Namun, di usianya yang ke-28, Hana mengaku sudah berdamai. Ia tak ingin hidup dalam bayang-bayang masa lalu, apalagi dalam algoritma kebencian.
“Aku sudah memaafkan mereka. Semoga mereka mendapatkan yang terbaik dari apa yang mereka lakukan,” katanya.
Di negeri yang setiap Minggu punya kasus bullying baru, ucapan Hana terdengar seperti doa yang nyaris putus asa. Karena di balik kampanye “Setop Bullying”, kita semua tahu: yang paling sering dibully justru akal sehat itu sendiri.
