Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Pedagang Pasar Kranji Baru Ingin Revitalisasi Dipercepat

YUD | Kamis, 16 Januari 2020
Pedagang Pasar Kranji Baru Ingin Revitalisasi Dipercepat
-

RADAR NONSTOP - Ahmad Jawahir, Ketua Rukun Warga Pasar (RWPKranji Baru, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi mengatakan, para pedagang menginginkan revitalisasi Pasar agar dipercepat.

"Seperti yang kami sampaikan saat rapat dengan Eksekutif, Legislatif dan para pedagang Pasar Tradisional seperti Bantargebang, Kranji, Family Mart kalau di Pasar Kranji Baru sudah kondusif dan kami berharap agar segera mungkin dilakukan revitalisasi di Pasar ini," ungkap Ahmad Jawahir kepada radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Group) saat ditemui di kantor RWP Pasar Kranji Baru, Kamis (16/1).

Dengan adanya kondusifitas ini, lanjut Ahmad Jawahir, awalnya pihaknya memang bekerjasama dengan para pedagang, dengan Koperasi, Unit Pasar, dan stakeholder lainnya yang akhirnya mendapatkan situasi yang kondusif.

"Seharusnya memang harus dibuat kondusif, kalau tidak bagaimana kita membangun Pasar ini untuk menjadi lebih baik," ujarnya.

Pedagang yang terdata di Pasar Kranji Baru, kata Ahmad Jawahir, yang terdapat keseluruhan itu 1500 lebih. Dari mulai pedagang sayur, pakaian, elektronik sampai kosmetik, toko mas, pedagang ayam, dan sebagainya.

"Yang mengerjakan revitalisasi di Pasar Kranji Baru ini PT. Annisa Bintang Blitar dengan pagu anggaran kurang lebih sebesar Rp 145 miliar. Dari awal kita memang rutin berkomunikasi dengan pihak pengembang. PT. Annisa Bintang Blitar itu memberikan solusi buat kami para pedagang," terangnya.

Ahmad Jawahir pun berharap agar secepatnya revitalisasi dilakukan karena semua prosedur sudah siap.

"Saat ini kita banyak ditinggalkan konsumen, karena areal parkir kita kurang, udah gitu kalau hujan banjir dan becek, belum lagi banyaknya pedagang kaki lima di depan yang berdampak sama kios-kios yang ada di dalam, tertinggal dan menjadi kosong," pungkasnya.

Di tempat yang sama, saat disinggung soal polemik yang sebelumnya terjadi di Pasar Baru Kranji, Sri Mulyono, selaku Bendahara RWP Pasar Kranji Baru menjelaskan bahwa pada waktu itu memang rencana Pemerintah di Pasar ini yang masanya Tahun 2018 habis, di akhir tahun 2017 itu dari Dinas, calon Pengembang yakni PT. Annisa Bintang Blitar dan Kepala Unit Pasar datang ke kantor RWP menyatakan bahwa Pasar ini akan segera direvitalisasi karena masanya sudah habis.

"Dengan adanya keinginan Pemerintah membangun pasar, kita pedagang eksis tentunya gembira, nah yang bergejolak itu pedagang PKL yang di depan, namum semua itu bisa kita selesaikan dengan bekerjasama. Pasar Kranji Baru ini sudah 53 persen tidak dihuni sama pemiliknya karena sudah kumuh, sering banjir. Karena masa kita memang sudah habis ya kita gembira dilakukannya revitalisasi di pasar ini. Tadinya ada dua opsi, pertama kami minta diperpanjang yang kedua revitalisasi, ya kami menginginkan revitalisasi," terangnya.

Dengan adanya pasar yang baru, lanjut Sri Mulyono, pendapatan para pedagang mungkin setidaknya akan bertambah. Dan kita sebagai pengurus RWP bekerjasama dengan seluruh pedagang dengan adanya sosialisasi pada 29 November 2018 langsung dari Dinas itu kita edarkan dan lakukan sosialisasi keseluruh para Pedagang.

"Akhirnya, kita bersama RWP, Koperasi, Kepala Unit Pasar, pihak Dinas Pemkot Bekasi dan seluruh pedagang melalui perwakilan disitulah kita intens melakukan komunikasi termasuk dengan PT. Annisa Bintang Blitar," ungkapnya.

Sesudah itu, sambung Sri Mulyono, ada sosialisasi secara resmi tanggal 25 Februari 2018 itu kita rapat dengan pembahasan akan dilakukannya revitalisasi di Pasar ini, berarti hal itu sebelum disahkan Pansus 38 oleh DPRD Kota Bekasi karena dengan dasar itu kita punya kekuatan untuk disahkan oleh Pemerintah Daerah.

"Yang saya sampaikan ke Pemerintah bahwa, pada saat nanti penataan Pasar, melibatkan RWP dan perwakilan seluruh pedagang. Pertama saya sampaikan tidak boleh diundi, karena nantinya akan menjadi persoalan. Yang tadinya di depan harus tetap dapat di depan, yang tadinya di belakang ya harus tetap di belakang, kecuali di depan ada lebih lalu yang di belakang mau naik silahkan gak apa apa, nanti tinggal berkomunikasi dengan pengembang," paparnya.

Di Pasar Keranji Baru ini, kata Sri Mulyono, Pedagang yang lama memiliki Hak Pemakaian Tempat Dasaran (HPTD).

"Jadi nanti yang dapat Tempat Penampungan Sementara ya yang punya HPTD. Dan kita sudah mengakomodir sekitar 245 pedagang begitupun dengan pedagang Kaiy Lima yang biar bisa mendapatkan tempat di penampungan sementara. Kenaoo di Pasar Keranji ini bisa kondusif karena kita ada komunikasi," pungkasnya.

BERITA TERKAIT :
Jelang Pilkada, Pj Wali Kota Bekasi Minta ASN Netral 
Menu Ikan Bakar & Kepiting Jadi Alat Lobi Gani, DPRD Kota Bekasi Mendadak Lunak?