RADAR NONSTOP - Kantor Sekretariat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Perwakilan Bekasi terendam banjir. Ketinggian air mulai dari 30 - 50 sentimeter, Kamis (2/1).
Air yang menggenangi balai wartawan yang berlokasi di Jalan Rawa Tembaga II, Kota Bekasi itu diduga kuat akibat penutupan saluran air yang ada di lingkungan kantor PWI dan eks kantor Kementerian Agama (Kemenag) setempat.
Akibat penutupan saluran, seperti dikatakan warga pedagang di sekitar lokasi, serta pegawai kantor PWI, menyebabkan air hujan yang turun dengan intensitas tinggi sejak Rabu dinihari membuat air tersumbat.
"Penutupan saluran yang diduga kuat dilakukan para pekerja dari pembangunan rehabilitasi total kantor Kemenag Kota Bekasi, membuat air tersumbat. Akibatnya, air tidak bisa mengalir dan menyebabkan air masuk dan menggenangi kantor PWI. Saat ini air kembali masuk setelah hujan deras tadi malam hingga pagi ini," ujar Soleh, seorang pegawai Kantor PWI kepada awak media
Akibat air yang menggenangi kantor PWI, lanjut Soleh, seluruh ruangan serta toilet dan beberapa perkakas milik PWI mengalami kerusakan dampak tendangan air.
Kejadian banjir ini menurut Soleh, baru kali pertama terjadi, sejak puluhan tahun kantor PWI itu berdiri dan beroperasi.
"Walau intensitas hujan cukup tinggi, hingga wilayah Kota Bekasi mengalami banjir bandang beberapa tahun lalu, namun kantor PWI tidak pernah mengalami banjir. Karena selain berdekatan dengan Kali, lokasi PWI juga dataran tinggi," ungkapnya.
Akibat kejadian yang terjadi, lanjut Soleh, dirinya akan melaporkan kondisi yang terjadi kepada para pengurus guna ditindaklanjuti.
"Kebetulan hari ini libur Tahun Baru. Besok akan saya laporkan. Besar kemungkinan, pengurus akan memprotes tindakan penutupan saluran air oleh pekerja dari PT. Bina Jati Mutiara (BJM). Bahkan juga akan melaporkan kepada pihak terkait lainnya, dalam hal ini Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) selaku pengguna anggaran pembangunan kantor Kemenag," tandas Soleh.