RADAR NONSTOP - Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian meninjau sentra produksi cabai di sejumlah daerah. Hal tersebut, dalam rangka menyambut Natal dan tahun baru 2019.
Kasubdit Aneka Cabai dan Sayuran Buah Ditjen Hortikultura, Mardiyah, menyatakan, petani cabai unggulan (champion) di Sumedang, Jawa Barat, menanam cabai seluas 200 hektare untuk menjaga stok di pengujung tahun nanti. Budi daya dilakukan di Kecamatan Pamulihan dan Cimanggung.
"Mereka juga sudah mampu mengatur jadwal tanamnya. Sehingga, bisa panen setiap hari," ujarnya saat berkunjung ke Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (29/9/2018). Sehari sebelumnya, Mardiah mengunjungi Sumedang.
BERITA TERKAIT :Dia melanjutkan, Ditjen Hortikultura intensif intensif melakukan pengamanan pasokan melalui pengaturan tanam aneka cabai di sentra-sentra produksi. Sehingga, pasokan dan harga cabai aman dalam dua tahun terakhir. "Saat puasa dan Lebaran juga stabil," klaimnya.
Menurut data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Sumedang, luas tambah tanam (LTT) cabai pada Agustus mencapai 174 hektare. Perinciannya, cabai besar 100 hektare dan 74 hektare cabai rawit. Potensi produksi per hari rata-rata 8 ton cabai besar dan 4-5 ton cabai rawit.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Cabai Sumedang, Aseng, menerangkan, pihaknya memasok hasil panen ke Pasar Induk Kramat Jati Jakarta tiap hari. Setiap hari mendistribusikan 40 ton cabai merah keriting, 50 ton cabai rawit merah, dan 20 ton cabai merah besar.
Adapun harga aneka cabai di Pasar Induk terbilang stabil sejak Idul Adha hingga kini. Detailnya, cabai rawit merah Rp12 ribu-Rp16 ribu per kilogram, cabe merah keriting Rp14 ribu-Rp20 ribu per kilogram, dan cabai merah besar Rp19 ribu-Rp21 ribu.
“Kami juga senang, kok, kalau harga cabai bisa stabil, termasuk saat Natal dan tahun baru 2019 nanti. Jangan sampai jebloklah harganya, karena petani juga yang rugi,” tuntas Asep.