RADAR NONSTOP - Celoteh Kemendagri, Tito Karnavian, bahwa banyak kepala daerah investasi di kasino luar negeri (LN) diyakini bukan pepesan kosong.
Begitu dikatakan oleh Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (Jari) 98, Willy Prakarsa, saat berbincang dengan radarnonstop.co, di Jakarta, Senin (16/12/2019).
Bahkan, kata Willy, tak hanya kepala daerah, mereka - mereka yang berkantong tebal, baik dari unsur pengusaha, wakil rakyat (DPR/DPRD) dan lain - lain juga kerap menghabiskan uangnya di meja judi di luar negeri, seperti Singapura, Malaysia dan Macau.
BERITA TERKAIT :Berkaca dari kondisi tersebut, Willy Prakarsa, mendorong dan mengusulkan kepada pemerintahan Jokowi - Ma’ruf Amin masa bakti 2019 - 2024 membuat terobosan baru dan spektakuler.
“Lebih baik lakukan LEGALISASI PERJUDIAN. Cari salah satu pulau yang masih kosong di Kepulauan Seribu. Jadikan seperti Texas atau Macau. Ambil pajaknya yang tinggi dan pergunakan untuk menciptakan lapangan kerja dan pembangunan insfrastruktur demi mewujudkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia,” papar Willy Prakarsa.
Diungkapkannya, legalisasi perjudian di Indonesia bukanlah hal yang baru dan tidak pernah sama sekali. “Pada jaman orde baru (Orba) perjudian dikelola dengan baik oleh negara yang dikemas dalam bentuk Sumbangan Dana Sosial Berhadiah (SDSB) dan PORKAS,” ungkapnya.
Willy juga menyakini, jika legalisasi perjudian di Indonesia terealisasi, maka meja judi di luar negeri akan sepi. Selain para penjudi domestik, para gamblers dari seluruh dunia akan berdatangan dari seluruh dunia.
“Artinya, uang kita tidak akan dihamburkan atau dibuang - buang di luar negeri lagi. Malah kita bisa menarik uang mereka. Dengan demikian Indonesia akan cepat bisa melunasi utang - utangnya,” urainya.
Ditambahkanya, selama ini ekonomi kita terpuruk dan utang semakin membengkak dikarenakan dihambur - hamburkan di luar negeri, baik itu di Malaysia, Singapura, Macau hingga Texas.
“Coba tengok Malaysia dan Singapura, sumber daya alam kedua negara itu tidak ada apa - apanya jika dibandingkan dengan Indonesia. Tapi rakyat mereka jauh lebih sejahtera dan makmur dari kita,” ucapnya dengan raut wajah sedih.
Selanjutnya Willy juga mengingatkan, apa yang pernah dilakukan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin. Pada masa itu, bang Ali Sadikin mampu mengubah hal yang sifatnya mudharat menjadi maslahat.
“Tidak ada salahnya jika pemerintah saat ini juga melakukan hal yang sama. Untuk itu pemerintah bisa segera melakukan sosialisasi legalisasi perjudian. Yang harus kita pikirkan adalah pemulihan ekonomi dan segera ciptakan lapangan kerja. Bukan melulu ikut - ikutan mabok agama ala Bani Kardun alias Kadal Gurun,” tegas Willy.
“Indonesia miliki aneka ragam suku dan budaya, solusi untuk dongkrak pemulihan ekonomi ada pada pengelolaan perjudian dan itu tidak bisa dipungkiri,” imbuhnya.