Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Soal Produksi Sampah di Kota Bekasi, Ini Penjelasan Kadis LH

YUD | Senin, 09 Desember 2019
Soal Produksi Sampah di Kota Bekasi, Ini Penjelasan Kadis LH
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Yayan Yuliana
-

RADAR NONSTOP - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Bekasi, Yayan Yuliana mengatakan, produksi sampah di Kota Bekasi perhari 1800 ton, namun yang bisa terangkut paling sekitar 800 ton untuk ke TPA Sumur Batu.

"Dari 287 armada milik Kota Bekasi saat ini, itu ada yang layak yang mogok dan yang bagus serta layak ada sekitar 230-an armada truk pengangkut sampah milik Kota Bekasi. Jadi sekitar 50 lebih armada tidak layak. Cuma karena armada kita kurang, layak tidak layak masih kita pakai," terang Yayan kepada radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Group), Senin (9/12).

Yayan menjelaskan, untuk tahun ini pihaknya akan ada pengadaan tapi bentuknya bantuan dari Pemerintah DKI sekitar 20 unit.

"Nantinya akan kita sebar di 12 Kecamatan. Armada itu sangat menentukan karena dengan armada kita kurang, masyarakat tidak terlayani dampaknya sampah bisa menumpuk karena produksi sampah itu setiap hari. Produksi sampah tiap hari, Armada kita kurang akhirnya sampah numpuk, numpuk, itulah yang terjadi. Makanya saat ini ada tumpukan sampah liar," ujarnya.

Makanya sekarang, lanjut Yayan, pelayanan nantinya akan mencoba tidak lagi melayani dari rumah ke rumah.

"Selama ini kan mobil truk sampah kita muter di Perumahan, ke gang-gang, terus muter lagi, nah sekarang kita coba rubah caranya. Kita akan tentukan titiknya, seperti disalah satu Tempat Pembuangan Sementara (TPS), nah mobil armada pengangkut sampah itu cukup ke TPS tidak lagi kerumah-rumah. Nah dari TPS langsung dikirim ke TPA Sumur Batu. Hal ini akan mengurangi waktu yang selama ini terambil. Jadi dengan itu bisa ngirit waktu dan mudah-mudahan mungkin bisa satu rit jadi dua rit. Ini yang harus dicatat dan akan kita lakukan dan hal ini juga sudah kita sosialisasikan, berkoordinasi dengan para UPTD Kebersihan," terang Yayan.

Tapi itu, lanjut Yayan, tidak mungkin semuanya bisa seperti itu, makanya akan bertahap. Merubah kebiasaan masyarakat itu kan susah.

Disinggung soal pembuangan limbah apalagi ini masuk musim penghujan, Yayan menjelaskan, fungsi kontrol pihaknya terhadap perusahaan-perusahaan juga terbatas.

"Kemarin, kita ada buangan limbah bambu bahkan limbah cair, itu dari mana? Dari Bogor. Dari Kota Bekasi sudah kita pantau benar-benar loh. Dari Bogor ada batasannya di Kali Bekasi. Kecuali kita batasi kali Bogor tidak boleh masuk ke kali Bekasi malah jadi bendungan nantinya, kan gak mungkin. Yang jelas, kalau memang ada kejadian-kejadian limbah kita akan tetap menangani permasalahan seperti apa," terang Yayan.

Yayan berharap, kita harus mulai belajar dalam pembuangan sampah itu masyarakat harus lebih disiplin, bahkan sampah yang diproduksi di rumah tanggapun sekarang harus dipilah, mana yang organik mana yang non organik.

"Hal tersebut dilakukan supaya dapat mengurangi tumpukan-tumpukan sampah yang harus dibuang ke TPA. Nantinya, sampah yang non organik apalagi yang bernilai ekonomis, kita akan manfaatkan, kita akan tarik oleh Bank Sampah. Kalau kompos kan yang organik. Tapi yang non organik bisa dimanfaatkan oleh Bank Sampah. Kalau hal ini bisa berjalan se Kota Bekasi, itu akan bisa mengurangi sekitar 30% pembuangan sampah ke TPA Sumur Batu," imbuhnya.

BERITA TERKAIT :
Jelang Pilkada, Pj Wali Kota Bekasi Minta ASN Netral 
Menu Ikan Bakar & Kepiting Jadi Alat Lobi Gani, DPRD Kota Bekasi Mendadak Lunak?