Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Ketua IWO Kota Bekasi Sesalkan Pernyataan Koordinator Aksi Demo Guru Honor Dan GTK

YUD | Jumat, 29 November 2019
Ketua IWO Kota Bekasi Sesalkan Pernyataan Koordinator Aksi Demo Guru Honor Dan GTK
Lukmanul Hakim Koordinator Aksi Demo Guru Honorer dan GTK, Jumat (29/11).
-

RADAR NONSTOP - Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Kota Bekasi, Iwan Nendi Kurniawan menyesalkan pernyataan yang diucapkan Lukmanul Hakim selaku Koordinator aksi demo Guru Honorer dan GTK.

Lukmanul Hakim saat bertemu anggota dewan lintas fraksi di ruang aspirasi dewan menyebutkan bahwa gaji para Guru Honorer dan GTK dipotong menjadi Rp 2,8 juta yang sumbernya disebut dari media online.

"Itu sama saja menuding media online. Coba dia buktikan apa nama media online tersebut, terbit tanggal berapa, dan siapa yang berkomentar? Kalau hal ini tidak bisa dia buktikan sama saja dia sudah menyebar HOAX dan mengadu domba para Guru Honorer dan GTK dengan Anggota DPRD Kota Bekasi," tegas Iwan kepada radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Group), Jumat (29/11).

Untuk itu, pihaknya menghimbau kepada Lukmanul Hakim untuk tidak menjadi provokator yang menyudutkan media online sebagai salah satu wadah yang dibawa ke ranah aksi kepentingan sepihak.

"Kita berharap agar Lukmanul Hakim bisa membuktikan kapan berita itu dimuat? Apa nama medianya? Siapa yang memberikan komentar dalam berita tersebut yang mengatakan gaji Guru Honorer dan GTK dipotong menjadi Rp 2,8 juta?," tegasnya.

Terpisah, Abdul Rozak, Ketua Komisi I DPRD Kota Bekasi Fraksi Partai Demokrat dengan tegas mengatakan akan memanggil Lukmanul Hakim selaku Koordinator Aksi guna dimintai klarifikasi.

"Kita ini Lembaga. Kalau berbicara secara Lembaga yang bisa dipertanggungjawabkan. Untuk itu, kita akan memanggil Lukmanul Hakim selaku Koordinator Aksi guna dimintai klarifikasinya terkait komentarnya saat dalam aksi menyebutkan informasi yang didapat dari media online terkait adanya pemotongan gaji para Guru Honorer dan GTK sebesar Rp 2,8 juta. Siapa itu yang mengatakan? Kalau dia tidak bisa membuktikan sama saja dia nyebar HOAX dan mencoba mengadu domba antara Guru dengan Legislatif," tegasnya.

BERITA TERKAIT :
Dosen Ngaku Korban Konten Porno Nagdu Ke PWI Kota Bekasi 
Ogah Hadir HUT Golkar, Darah Uu Gak 100 Persen Beringin Dan Gak Serius Maju Jadi Wali Kota Bekasi