RADAR NONSTOP - Warga RW 012 Kelurahan Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur mengeluhkan banjir yang tidak pernah teratasi dalam 10 tahun terakhir. Banjir selalu melanda wilayah tersebut di kala musim penghujan tiba.
Erlan, salah satu warga di RT07/012 Kelurahan Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur ini mengatakan, tidak pernah adanya solusi pengentasan banjir di wilayah tempatnya tinggal. Bahkan hal ini terjadi sudah puluhan tahun, selama ia menjadi warga RW 012.
"Saya sudah puluhan tahun tinggal di sini, tapi usulan mengenai penanganan banjir tidak pernah terealisasi. Jadi saya berharap melalui Reses (Jaring Aspirasi) yang dilakukan bang Nico Godjang di RW 012 ini, apa yang menjadi harapan warga selama ini bisa terealisasi," ungkapnya, dalam Reses II Nico Godjang di Balai RW 012, Kelurahan Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Senin (11/11) malam.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Dedi, salah seorang warga di RT 02, bahwa banjir kerap menghantui warga sekitar tempatnya tinggal, jika musim penghujan datang.
"Itu kalau banjir di tempat saya, di RT 02, bisa se-dada orang dewasa, sebab itu saya berharap agar Pemerintah Kota Bekasi bisa memperhatikan wilayah kami ini. Saya belum pernah merasakan anggaran yang dikucurkan dari APBD untuk penanganan banjir di sini. Padahal kami disini selalu bayar pajak setiap tahunnya, tapi setiap tahun kami merasakan banjir terus," ujar Dedi.
Sementara menurut Riswandi, salah satu tokoh masyarakat di RW 012, banjir disebabkan karena kondisi kali yang lebih tinggi dari permukiman warga. Beberapa kali warga setempat meminta Pemkot Bekasi memecahkan masalah ini, namun hingga saat ini belum ada respon.
"Sejak tahun 2009 hingga kini, belum ada respon atau solusi yang menjawab harapan warga disini. Bukan hanya meninggikan jalan lingkungan kami, tapi harus adanya pembenahan di kalinya," ucapnya.
Mendengar aspirasi tersebut, Nico mengatakan, dirinya adalah bagian dari warga Kota Bekasi, terlebih yang merupakan anggota DPRD Kota Bekasi asal daerah pemilihan Bekasi Timur dan Bekasi Selatan.
Sebab itu, aspirasi yang diungkapkan konstituennya dalam reses, akan menjadi usulan yang diagendakan masuk dalam program Pemerintah Kota Bekasi Tahun 2021.
"Kenapa masuk di tahun 2021? karena pembahasan Rancangan Anggaran untuk tahun 2020, itu sudah tahap proses finalisasi, sebab itu usulan bapak-ibu hari ini akan masuk dalam pokok pikiran saya nanti di 2021. Jadi saya harap, bapak dan ibu juga mengerti ya, karena usulan perencanaan pembangunan untuk tahun anggaran 2020 itu sudah dilakukan sama dewan yang sebelumnya," jelasnya.
Menurutnya, anggota dewan adalah "pesuruh" dari amanat rakyat. Sudah sepatutnya, apa yang menjadi aspirasi warga, harus diperjuangkan.
"Kita ini digaji oleh siapa? rakyat kan? kalau kita sudah digaji, tapi tidak kerja, buat apa? anggota dewan itu pesuruh, kepanjangan tangan dari rakyat, jadi apa yang diusulkan oleh bapak dan ibu disini, tidak hanya akan saya dengarkan, tapi kita sama-sama perjuangnkan. Ada sembilan anggota DPRD Kota Bekasi dari dapil Bekasi Timur dan Bekasi Selatan. Bapak dan Ibu tidak perlu sungkan bicarakan hal yang sama, agar semuanya bisa mengawal, memperjuangkan aspirasi bapak dan ibu selama ini di RW 012," pungkasnya.