Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
Tak Kuasa Ditekan

Sepertinya Anggaran Seremonial Ini Yang Buat Edy Junaidi Mundur?

RN/CR | Senin, 04 November 2019
Sepertinya Anggaran Seremonial Ini Yang Buat Edy Junaidi Mundur?
Edy Junaidi -Net
-

RADAR NONSTOP - Teka - teki mundurnya Kadis Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) DKI Jakarta, Edy Junaidi mulai terkuak.

Kabar yang berkembang, diduga mantan Kepala PTSP itu menanggalkan jabatannya karena tidak kuat ditekan ‘titipan’ anggaran seremonial yang mengeruk APDB DKI Jakarta hingga puluhan milliar.

Anggota Komisi B DPRD DKI, Steven Setiabudi Musa mengakui, miris dengan kegiatan yang ada di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI lebih mementingkan  seremoni yang tak jelas faedahnya buat warga Jakarta. 

BERITA TERKAIT :
DPRD Tangsel Tancap Gas, Kebut 12 Raperda Di 2025
PPP DKI Aja Ambruk, RIDO Bisa Kena Prank Sandiaga Uno?

Nih Dia Anggaran Seremonial

Jakarta Night Festival Rp 5 miliar, Jakarta trevel fair Rp Rp 9,1 miliar, pagelaran kesenian terpilih Rp 5,2 miliar, dan pembuatan souvenir pariwisata dan budaya Jakarta Rp 6,2 miliar. Menurut politikus PDIP itu, semua anggaran tersebut sangat tidak rasional.

’’Saya ingin bertanya, souvenir macam apa sampai Rp 6,2 miliar. Apakah dari emas atau intan. Ini tidak logis souvenir sampai Rp 6 miliar. Katanya defesit. Kok malah pemborosan,’’ tegas Steven di DPRD DKI kepada awak media, belum lama ini.

Dia menegaskan, jika dijumlah dari keseluruah event-event seremonial bisa mencapai Rp 30 miliaran. Tentu, ini dana cukup bombastis karena digunakan hanya satu atau dua kali event. Lebih baik, anggaran itu dialihkan untuk menambal kekurangan pembangunan.

Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP DKI itu menilai, penyisiran  APBD yang dilakukan oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) hanya sebatas formalitas saja. Jelas terlihat event-event hanya dikurangi anggaran hanya ratusan juta.

Menurut dia, ada beberapa pagu anggaran dihapus karena memang diawasi public. Coba, kalau tidak ketahuan tetap masuk program seremonial hingga miliaran.

“Saya minta peka lah pak Anies. Anggaran defisit, kok malah senang-senang dengan seremonial,’’ pintanya. ’’Jujur saja, saya miris melihat ini. Ayo lah pak gubernur kurangi itu,’’ pungkasnya.