RADAR NONSTOP - Dewan Pimpinan Cabang Organisasi Angkutan Darat (DPC Organda) Kota Bekasi hingga kini masih terus didera permasalahan.
Sebelumnya, terjadi kekisruhan antar internal pengurus, AD-ART yang tidak pernah direvisi dan kali ini disebut-sebut kalau Ketua DPC Organda tidak pernah melibatkan struktur (pengurus). Hingga orang-orang internal Organda menilai kalau struktural di Organda amburadul.
"Sekarang ini struktural Organda sudah sangat Amburadul. Dan selama ini memang setiap tindakan Ketua tidak pernah ngelibatin struktur. Contohnya kayak masalah Transportasi Online (Tron) itu tidak pernah melibatkan struktur," papar narasumber radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Group) di lapangan yang meminta agar namanya untuk tidak disebutkan, Minggu (3/11).
Dirinya menjelaskan, semua kegiatan yang didapat Organda tidak pernah melibatkan struktur, jelas saja struktur bingung terkait masalah keuangan.
"Misalnya ada pemasukan dari KKU barang, terus juga kutipan KIR dan angkutan pasir. Itu semua masuk karena Ketua, tapi tidak pernah ngebilatin struktural, struktur jadi tidak tahu kemasukannya berapa. Selama ini Keuangan sendiri. Masuknya rekening pribadi. Semua setoran ke Ketua, tidak ada masuk ke kas Organda. Hingga penggunaannya pun kita tidak tahu, uang itu di kemanakan," bebernya.
Selama ini, kata dia, bukan tumpang tindih lagi tapi kebijakannya sudah semrawut aja, ini terjadi dari awal Ketua saat menjabat.
"Bahkan struktural pernah mengusulkan agar segera dibentuknya rapat kerja, namun sampai saat ini bahkan sudah tiga kali kita tegur, itu tidak pernah direalisasikan, alasannya ada saja. Jadi tidak pernah ada rapat kerja di internal Organda," paparnya dengan nada kesal.
Disinggung soal Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) Organda yang setiap tahun tidak pernah berubah dirinya membenarkan hal tersebut.
"Yang namanya wadah Organisasi itu kan semuanya tergantung Pimpinan (Ketua). Ketua sendiri saja tidak mengerti Organisasi," tegasnya.
Alasan dia (Ketua) selama ini, lanjutnya, tar sok tar sok terus, sibuk ngurusin inilah, itulah, sementarakan banyak anggota yang lain yang seharusnya difungsikan.
"Jangan semuanya dipegang dan di ambil alih sama Ketua, urusan inilah, itulah. Semuanya dia yang pegang. Jadi semua pengurus jadi tidak tahu ada kegiatan apa di Organda, apa yang digarap Organda. Hal ini terjadi mulai dari awal kepemimpinannya sampai saat ini. Jadi one man show, sampai ada perjanjian dengan pihak ketiga ya dia sendiri yang berjalan," cetus.
Sekarang ini, sambungnya, Organda ada kerjasama dengan TRON, Mobil Bajay, itu kayanya sudah ada kesepakatan antara Organda dengan pihak ketiga. "Tapi sementara ini kami para pengurus tidak tahu karena tidak dilibatkan," pungkasnya.
Sayang, hingga saat ini, Ketua DPC Organda Kota Bekasi, Ahmat Juaini belum bisa dihubungi guna dimintai keterangannya.