Kecam Surat Edaran Wajib Pakai Gamis Hitam, PSI Minta Camat Ciputat Dievaluasi
RADAR NONSTOP- Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) turut mengecam draft surat edaran Kecamatan Ciputat terkait soal pegawai perempuan di kecamatan tersebut memakai gamis hitam di hari Jum'at.
Ketua DPD PSI Tangsel, Andreas Arie kepada Radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Group) menyampaikan, pihaknya sangat mengecam adanya draft edaran tersebut.
Menurut Andreas, isi draft itu telah mengusik dan memberikan dampak keresahan terhadap kemajemukan serta rasa Bhinneka Tunggal Ika yang ada di kota Tangerang Selatan.
BERITA TERKAIT :Tom Lembong Curhat, Jalankan Perintah Jokowi Soal Impor Gula Tapi Berakhir Bui
DPRD Tangsel Tancap Gas, Kebut 12 Raperda Di 2025
"PSI Tangsel meminta agar Pemkot dalam hal ini Walikota dan atau Wakil Walikota Tangerang Selatan bisa memanggil, mengingatkan dan mengevaluasi Camat Ciputat terkait dengan intensi dari rencana draft surat tersebut dibuat, karena telah menimbulkan keresahan di masyarakat secara luas,"jelas Andreas Arie, Minggu (13/10/2019).
Kendati begitu, PSI Tangsel mengingatkan bahwa dalam bagian keduabelas pasal 13c Perwal no 22 tahun 2014 tentang Pakaian Dinas Pengawai Negeri Sipil di lingkungan Pemkot telah mengatur dengan jelas pakaian yang harus digunakan oleh PNS di hari jumat, sehingga draft tersebut tidak sesuai dengan aturan yang ada.
"PSI Tangsel mengingatkan dan meminta agar semua Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Tangsel memegang teguh jiwa Pancasila, karena inilah dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kota Tangsel adalah bagian tak terpisahkan dari NKRI, untuk itu meminta agar setiap ASN bisa berdiri tegak diatas semua golongan suku budaya dan agama dalam melayani masyarakat,"tegas Andreas.
Meski demikian, PSI menghimbau seluruh kadernya agar melakukan pengawasan serta melakukan perlawanan terhadap segala bentuk penyimpangan yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945. Hal tersebut menurut PSI demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
