Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
Rembuk Petani Nasional

Kementan Ungkap Tantangan Pertanian di Masa Mendatang

Agus Supriyanto | Sabtu, 22 September 2018
Kementan Ungkap Tantangan  Pertanian di Masa Mendatang
-

RADAR NONSTOP - Dalam Acara Rembuk Petani Nasional, Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkap tantangan pertanian di masa mendatang. Para petani pun diharapkan siap menghadapi berbagai tantangan ke depan.

Kementan juga terus berupaya membangun terwujudnya kedaulatan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Dengan berbagai upaya telah dilakukan untuk dapat membangun di sektor pertanian, diharapkan para petani juga dapat siap bergerak untuk menghadapi berbagai permasalahan.

"Indonesia dengan 265 juta penduduk, dengan laju pertumbuhan penduduk 1,5%. Membutuhkan pangan dalam jumlah besar. Sektor pertanian, berkontribusi nyata dalam penyediaan bahan baku industri, bioenergi, penyerapan tenaga kerja, sumber devisa negara, sumber pendapatan rakyat, dan pelestarian lingkungan," ucap Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Momon Rusmono dalam sambutannya pada acara Rembug Utama Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) dan Expo KTNA.

BERITA TERKAIT :
Terbukti Lakukan Pemerasan Di Kementan, SYL Dibui 12 Tahun
Nikmati Duit Kementan, Anak Dan Cucu SYL Mulai Digilir KPK 

Acara itu sendiri digelar di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Jumat (21/9/2018). "Namun hal ini tidak mudah karena menghadapi berbagai tantangan seperti perubahan iklim, gejolak harga pangan global, peningkatan jumlah penduduk, distribusi pangan yang belum merata, dan tingginya laju urbanisasi," tandasnya.

Selain itu, kata Momon, petani juga dihadapkan oleh berbagai permasalahan, antara lain ahli fungsi lahan pertanian, rusaknya infrastruktur, jaringan irigasi, makin mahalnya upah tenaga kerja, masih tingginya margin harga antara petani dan konsumen. Serta, semakin berkurangnya jumlah rumah tangga yang bekerja di sektor pertanian.

Ia pun berharap, dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan solusi dan masukan kepada pemerintah untuk dapat melakukan pembangunan pertanian. "Saya berharap, karena KTNA itu adalah tokoh-tokoh petani di tingkat nasional dan juga pelaku utama pembangunan pertanian, pertemuan ini bisa merumuskan dan juga memberikan masukan kepada pemerintah," Momon berharap.

Dirinya meminta para petani untuk bekerja keras. "Mari kita kerja keras sehingga kedaulatan pangan terwujud dan kesejahteraan masyarakat dan khususnya petani bisa diwujudkan," pintanya.

Momon menyampaikan Kementan telah melakukan berbagai upaya yang meliputi berbagai aspek, yaitu kebijakan, infrastruktur, produksi dan pengolahan pasca panen dan pasar. "Terkait penyempurnaan regulasi sudah dilakukan revisi Perpres pengadaan barang dan jasa tidak lewat lelang tapi, lewat penunjukan langsung atau e-katalog. Kebijakan pasca produksi dan pasca panen, antara lain memberikan bantuan alat mesin pertanian. Sudah ada 190 ribu unit bantuan dibagikan baik traktor, pompa, bahkan tahun ini sudah ada lebih dari 300 unit ekskavator yang dibagikan," ucap Momon.