Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

TB.Hasanuddin: Pancasilanomics Bisa Jadi Rujukan Ekonomi Rakyat

NINDING | Senin, 07 Oktober 2019
TB.Hasanuddin: Pancasilanomics Bisa Jadi Rujukan Ekonomi Rakyat
-

RADAR NONSTOP - Anggota DPR-RI, Mayjen TNI (Purn) DR. TB. Hasanuddin mengapresiasi peluncuran buku Pancasilanomics yang ditulis Ekonom yang juga aktivis, Arif Budimanta.

Ajudan Presiden ke-2 RI, BJ. Habibie ini menyebut buku itu sangat komprehensif dan menambah wawasan tentang arti penting paham ekonomi berdasarkan Pancasila. 

“Buku ini ditulis oleh seorang aktivis, ekonom dan juga politisi yang memahami betul tentang ideologi Pancasila. Sehingga terasa sangat detail dalam penjelasan teori dan cara mengaktualisasikannya,”ujarnya di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/10/2019).

BERITA TERKAIT :
DPRD DKI: Generasi Z Berkontribusi Besar Kendalikan Inflasi
Silaturahmi dan Ngajak Bukber Dewan, Gani Panik Takut Kekuasaan Hilang?

Sebagai bangsa yang mendasarkan diri pada Ideologi Pancasila, sambung TB. Hasanuddin,  maka sudah sepatutnya ideologi ekonomi Indonesia berkiblat pada Pancasila. Dan filosopi, teori dan aturan bagaimana ekonomi Pancasila itu tergambar dalam buku Pancasilanomics ini. 

Tubagus berharap Pancasilanomic bisa menjadi referensi untuk para pengambil kebijakan dalam mendorong pemerataan dan pembangunan ekonomi masyarakat. 

“Buku ini penting untuk arah ekonomi bangsa ke depan. Dan gagasan ini harus diaplikasikan dalam undang-undang sehingga membawa manfaat terhadap kesejahteraan masyarakat Indonesia,”pungkasnya.

Seperti diketahui, buku Pancasilanomics di luncurkan hari ini, Senin (7/10//19),  di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta.

"Pancasilanomics adalah satu sistem antara negara dan warga negara yang ditujukan untuk memajukan kemanusiaan dan peradaban. Memperkuat nasional melalui proses usaha bersama atau gotong royong," ujar Arif saat peluncuran yang dihadiri tokoh politik dan ekonomi itu. 

Arif mengungkapkan, dalam Pancasilanomics, pasar tetap dianggap sebagai relasi dan kekuasaan dan modal. Namun Pancasila hadir untuk melindungi pelakunya baik produsen, distributor hingga konsumen.