Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Sebelum Ada Gage 1 Jam, Kini Cepu ke Bundaran HI Hanya 20 Menit 

NS/RN | Rabu, 11 September 2019
Sebelum Ada Gage 1 Jam, Kini Cepu ke Bundaran HI Hanya 20 Menit 
-

RADAR NONSTOP - Orang tajir di Jakarta malas bawa mobil. Alhasil, kemacetan di ibukota berkurang.

Sebelum ada perluasan ganjil genap atau gage jarak tempuh dari Cempaka Putih (Cepu) ke Bundaran Hotel Indonesia (HI) mencapai satu jam. Tapi, kini hanya ditempuh 20 menit.
 
Yonaes warga Pulogadung, Jaktim mengaku, dirinya dari Cepu ke HI hanya 20 menit. "Saya kejar meeting ke Plaza Indonesia. Saya pikir akan telat maka saya telp klien saya hadir telat sekitar 40 menit. Tapi nyatanya malah saya lebih cepat 20 menit," akunya saat ditemui radar nonstop di kawasan Plaza Indonesia, Jakpus, Selasa (10/9). 

Dari Cepu ke HI jalanan kosong. "Kawasan Senen dan Tugu Tani biasa macet ini kosong. Gage membantulah jadi gak macet," ungkap pengusaha UKM ini. 

BERITA TERKAIT :
Dari Tanggal 6-15 April 2024, Jakarta Tanpa Ganjil Genap 
Tol Cipali Titik Macet Terparah Saat Mudik, Ganjil Genap Dan Contraflow Diberlakukan 5 April

Seperti diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim pengguna kendaraan umum di Jakarta meningkat hingga 1 juta pengguna.

Pengguna transportasi publik kata dia, dilayani oleh Transjakarta yang mencapai hampir 900 ribu penumpang. Menurutnya jumlah tersebut menjadi rekor jumlah penumpang terbanyak dalam satu hari.

“Alhamdulillah kemarin jumlah penumpang Transjakarta mencapai rekor lebih dari 892 ribu penumpang per hari. Artinya hampir 900 ribu orang menggunakan Transjakarta. Ditambah dengan MRT berarti hampir 1 juta orang menggunakan kendaraan. Itu adalah sebuah rekor,” ujarnya di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (10/9/2019).

Anies menilai angka tersebut menunjukkan indikator keberhasilan kebijakan Pemprov DKI Jakarta guna menggalakan warga menggunakan transportasi publik, termasuk perluasan sistem ganjil genap.

“Itu adalah indikator yang paling reliable. Karena tujuan dari kita mengadakan kebijakan-kebijakan ini adalah untuk mendorong banyak warga menggunakan kendaraan umum,” tandasnya.