RN - DPRD DKI Jakarta akhirnya memanggil TransJakarta alias TJ. Sayangnya, DPRD tidak bersikap tegas kepada BUMD transportasi yang sering celaka itu.
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Nova Paloh meminta PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) persoalan sertifikasi pengemudi yang dilakukan tiap tiga tahun sekali, untuk bisa dievaluasi lebih cepat per enam bulan.
Hal itu diharapkan Nova Paloh seiring maraknya kecelakaan bus Transjakarta. Dalam satu bulan ini aja sudah tiga kali insiden kecelakaan.
"Namun, berdasarkan catatan dari kami, soal sertifikasi sopir yang sekarang berlaku tiga tahun, apakah bisa dipersingkat (ditambah) jadi setiap enam bulan," kata Nova seusai rapat kerja Komisi B di Jakarta, Selasa (23/9).
Menurut dia, serangkaian insiden melibatkan bus Transjakarta dalam satu bulan terakhir harus menjadi bahan evaluasi serius.
"Ini kan sudah tiga kali terjadi dalam satu bulan, dan itu faktor yang extraordinary. Tadi Dirut Transjakarta maupun Kadishub sudah menjelaskan soal persiapan aspek keselamatan, free to work, dan lain-lain," tuturnya.
Sementara Direktur Utama PT Transjakarta, Welfizon Yuza mengklaim angka kecelakaan (accident rate) yang melibatkan armada bus Transjakarta menurun dari tahun ke tahun berdasarkan data 2022 hingga Agustus 2025. Ia juga menyebut fatality rate atau angka kecelakaan fatal masih bertahan di 0 persen.
Meski demikian, dalam kurun September 2025 saja tercatat sudah ada tiga kali kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta.
"Sejak 2022 dapat kami jelaskan kinerja keselamatan dalam hal ini accident rate ini diambil dari Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) No. 85 Tahun 2018 tentang Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum, di mana accident rate dihitung dari jumlah kecelakaan per 100 ribu kilometer," ujar Welfizon saat rapat bersama Komisi B DPRD DKI Jakarta, Selasa (23/9/2025).
Ia merinci, pada 2022 angka accident rate tercatat 0,55; kemudian 0,5 pada 2023; dan 0,36 pada 2024. Sementara hingga Agustus 2025, angka itu kembali turun menjadi 0,32.
“Severity index (fatality) dari 2023 bisa dipertahankan di angka 0,” imbuhnya.
Dalam sebulan terakhir, setidaknya terjadi tiga kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta, yaitu:
Sabtu, 6 September 2025 – Sopir Transjakarta berinisial LK (44) menabrak sebuah toko di Jalan Raya Minangkabau, Setiabudi, Jakarta Selatan. Insiden diduga akibat kurang konsentrasi sopir.
Kamis, 18 September 2025 – Bus Transjakarta koridor 3 terlibat kecelakaan dengan sebuah truk di Jalan Cideng Timur arah Harmoni, tepatnya di perempatan RSUD Tarakan, Jakarta Pusat.
Jumat, 19 September 2025 – Bus Transjakarta koridor 11 rute Pulo Gebang–Kampung Melayu menabrak mobil, motor, dan sebuah ruko di kawasan Cakung, Jakarta Timur, sekitar pukul 05.30 WIB.