Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

'Kebelet' Jadi Wagub DKI, Ahmad Syikhu Hanya Modal Karangan Bunga

NS/RN | Rabu, 28 Agustus 2019
'Kebelet' Jadi Wagub DKI, Ahmad Syikhu Hanya Modal Karangan Bunga
-

RADAR NONSTOP - Calon Wakil Gubernur atau cawagub DKI Jakarta Ahmad Syaikhu dicibir. Para politisi Kebon Sirih nyinyir soal karangan bunga ucapan pelantikan. 

Seorang anggota DPRD mengaku Ahmad Syikhu ini aneh bin ajaib. "Mau jadi Wagub tapi gak modal. Aneh aja kok karangan bunga," bebernya kepada wartawan, Rabu (28/8). 

Politisi Partai Gerindra ini menyatakan, sebaiknya Syikhu tidak tebar pesona hanya dengan karangan bunga. "Ayo dong PKS gerak. Karangan bunga aja kok mau jadi Wagub, aneh aja lah," bebernya. 

BERITA TERKAIT :
Kelurahan Dapat Dana Jumbo, DPRD DKI Ngeri Lurah Banyak Masuk Bui 
Banjir Jakarta Gak Ada Obatnya, Butuh Gubernur Radikal Atau 1/2 Gila

Diketahui, Syaikhu memberikan ucapan selamat kepada Anggota DPRD DKI Jakarta periode 2019-2024 yang dilantik pada Senin, 26 Agustus 2019. Syaikhu juga mengirimkan karangan bunga ke gedung parlemen di Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Karangan bunga berisikan ucapan itu diunggah ke akun Instragram resminya. Dalam keterangan gambar, Syaikhu mengutip buku karya L. Stoddart berjudul "Dunia Baru Islam".

"Yang lama musnah, masa pun berubah. Di tengah puing reruntuhan, muncullah kehidupan baru," kata Syaikhu dikutip dari akun Instagram-nya.

Masih dalam keterangan gambarnya, menurut Syaikhu, jabatan adalah amanah. "Selamat bertugas, semoga dapat menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya," kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKS Jawa Barat ini.

Ahmad Syaikhu merupakan calon wagub DKI bersama Agung Yulianto. Kedua kader PKS itu diusulkan oleh partainya untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Sandiaga Uno. Keduanya telah menjalani serangkaian proses pemilihan sampai di DPRD DKI.

"Akh PKS kaku. Terus kalau kita gak mau masalah ya? Kan itu hak kami buat apa pilih calon yang gak paham Jakarta," sindir politisi PDIP.