Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Ibukota Baru, Antara Calo dan Kaltim Rawan Gempa

NS/RN | Sabtu, 24 Agustus 2019
Ibukota Baru, Antara Calo dan Kaltim Rawan Gempa
-

RADAR NONSTOP - Kalimantan Timur (Kaltim) boleh saja berbangga diri soal daerahnya bakal ditunjuk menjadi ibukota baru. Tapi, daerah dengan luas sekitar 129.067 km itu ternyata rawan gempa. 

Bukan hanya itu, isu pemindahan ibukota juga diramaikan dengan aksi para calo. Mereka diduga meniupkan isu untuk mencari keuntungan semata. 

Para calo mencari pengusaha dan cukong agar mereka mau memborong tanah. Jokowi nampaknya mencium adanya para makelar yang akan memanfaatkan rencana pemindahan ibukota. 

BERITA TERKAIT :
Survei WRC: Elektabilitas Rudy Mas'ud-Seno Aji Unggul 52,6 Persen Di Pilgub Kaltim
Rakorda Kaltim, Pj Gubernur Akmal Ajak Pengusaha dan Perusahaan Tunaikan Zakat Melalui BAZNAS

Jokowi mengaku kalau posisi ibukota belum diputuskan. Hanya lokasi ada di Pulau Kalimantan. Dia tak penyebut soal Kaltim. 

Seperti diberitakan, BMKG mengungkap, berdasarkan catatan sejarah, Kaltim bukan merupakan wilayah yang sepenuhnya aman dari potensi gempa bumi dan tsunami.

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan secara geologi dan tektonik, di wilayah Kaltim terdapat 3 struktur sesar sumber gempa yaitu Sesar Maratua, Sesar Mangkalihat, dan Sesar Paternoster. BMKG mengatakan Sesar Maratua dan Sesar Mangkalihat masih aktif.

"Hasil monitoring kegempaan oleh BMKG terhadap Sesar Maratua dan Sesar Mangkalihat di wilayah Kabupaten Berau dan Kabupaten Kutai Timur menunjukkan masih sangat aktif. Tampak dalam peta seismisitas pada 2 zona sesar ini aktivitas kegempaanya cukup tinggi dan membentuk klaster sebaran pusat gempa yang berarah barat-timur," kata Daryono lewat keterangan tertulis berjudul 'POTENSI GEMPA DAN TSUNAMI DI KALIMANTAN TIMUR', Jumat (23/8/2019).

Daryono mengatakan, gempa bumi yang memicu timbulnya tsunami pernah terjadi di Kaltim pada 1921. Saat itu dampak gempa dan tsunami cukup menimbulkan kerusakan di Sangkulirang, Kaltim.

"Gempa dan Tsunami Sangkulirang pada 14 Mei 1921. Dampak gempa Sangkulirang dilaporkan menimbulkan kerusakan memiliki skala intensitas VII-VIII MMI, yang artinya banyak bangunan mengalami kerusakan sedang hingga berat. Gempa kuat ini diikuti tsunami yang mengakibatkan kerusakan di sepanjang pantai dan muara sungai di Sangkulirang, Kaltim," ujar Daryono.

Berikut catatan gempa di Kaltim berkaitan dengan Sesar Maratua dan Sesar Sangkulirang:

1. Gempa dan Tsunami Sangkulirang pada 14 Mei 1921. Gempa memiliki skala intensitas VII-VIII MMI dan diikuti tsunami. 

2. Gempa Tanjung Mangkalihat berkekuatan M=5,7 pada16 November 1964

3. Gempa Kutai Timur berkekuatan M=5,1 pada 4 Juni 1982

4. Gempa Muarabulan, Kutai Timur, berkekuatan M=5,1 pada 31 Juli 1983

5. Gempa Mangkalihat berkekuatan M=5,4 pada 16 Juni 2000

6. Gempa Tanjungredep berkekuatan M=5,4 pada 31 Januari 2006

7. Gempa Muaralasan, Berau, berkekuatan M=5,3 pada 24 Februari 2007

Berdasarkan kajian Pusat Studi Gempa Nasional (PUSGEN) pada 2017, Sesar Mangkalihat memiliki potensi gempa mencapai magnitudo 7,0. Berdasarkan skenario tingkat guncangan, gempa dari Sesar Mangkalihat bisa menimbulkan gempa hingga skala intensitas VI-VII MMI yang guncangannya dapat menimbulkan kerusakan tingkat sedang-berat di Semenanjung Mangkalihat.

#IbukotaBaru   #Kaltim   #Gempa   #