RADAR NONSTOP - Daging buah tebal dan kulit berwarna hitam keunguan serta rasa yang manis. Manggis Tana Toraja siap tembus pasar Internasional.
Direktur Buah dan Florikultura, Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy, mengharapkan manggis Tana Toraja secepatnya bisa menembus pasar China dan negara lainnya. Hal ini dapat dilakukan dengan memperhatikan dan meningkatkan mutu buah, sehingga kualitasnya bisa menyamai manggis dari Jawa dan Sumatera.
Sarwo menambahkan bahwa saat ini ekspor manggis mengalami peningkatan dengan dibukanya keran ekspor manggis ke China yang selama ini tertutup sejak tahun 2012. Berdasarkan data BPS tercatat bahwa volume ekspor manggis sejak tahun 2017 hingga bulan Juni 2018 sebesar 38 ribu ton atau senilai 316 Milyar rupiah.
BERITA TERKAIT :“Pasar ekspor manggis semakin terbuka tidak hanya untuk negara China, tapi juga negara-negara Eropa" jelas Sarwo.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja, Harris Paridy menyampaikan, dilihat dari segi mutu dan jumlah manggis yang ada, manggis Tana Toraja siap menembus berbagai segmen pasar baik dalam negeri maupun ekspor.
Diketahui, Kabupaten Tana Toraja dapat menghasikan buah-buahan beraneka ragam. Salah satunya adalah manggis. Pada tahun 2017, manggis tumbuh subur seluas 60 hektar dengan jumlah produksi sebesar 4.500 kg.
Manggis di daerah ini sudah mulai berbuah di usia sekitar 5 sampai dengan 7 tahun. Saat panen raya dapat menghasilkan rata-rata 100 kg per pohon. Sentra produksi manggis terdapat di Kecamatan Mengkendek, Gandangbatu Sillanan,Saluputti dan Makale dan banyak tumbuh di setiap pekarangan warga.
Puncak panen pada bulan Juli dan ketika memasuki masa panen. Manggis ini banyak ditemukan di pasar-pasar Kabupaten Tana Toraja dan bahkan dijual sampai ke Makasar, ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan.