RADAR NONSTOP - Sekertaris DPRD Karanganyar Sujarno membantah soal anggaran pembuatan jas Rp 200 juta. Dia berkilah kalau jas itu tidak dikhususkan untuk pelantikan 45 orang saja.
Namun, alokasi anggaran pembuatan jas itupun juga diperuntukan untuk pakaian dinas para wakil rakyat selama lima tahun menjabat.
Dimana, nantinya, para wakil rakyat ini akan mendapatkan pakaian sipil lengkap, pakaian sipil harian, pakaian sipil resmi yang harus mereka kenakan setiap harinya.
BERITA TERKAIT :"Satu tahun, mereka (para wakil rakyat) mendapatkan pakaian sipil lengkap itu setahun dua kali. Untuk pakaian dinas harian itu setahun satu kali. Cuma ini dibarengi dengan pelantikan saja,"papar Sujarno pada Radar Nonstop.co (Rakyat Merdeka Grup), Rabu (24/7/2019).
Menurut Sujarno, pihaknya bukan tidak menghormati Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang hingga kini belum mengumumkan siapa saja anggota dewan baru terpilih.
Pengukuran jas ini kata Sujarno, hanya sebatas pengukuran ukuran para anggota dewan baru saja. Sedangkan untuk pembuatan pakaian, baru dilakukan setelah ada pengumuman penetapan resmi dari KPU.
"Ini sifatnya pengukuran dulu, baru setelah ada pengumuman resmi dari KPU, dijahit dan diserahkan ke anggota dewan yang baru," terangnya.
Khusus untuk anggota dewan yang masih dalam sengketa di Mahkamah Konstitusi, untuk sementara tidak diberikan sambil menunggu adannya putusan dari MK. Sedangkan bahan yang dipakai dari Woll.
"Bahannya dari Woll. Biar dipakai dingin tidak sumuk. Untuk anggota dewan yang masih bersengketa, belum kami berikan pakaiannya. Menunggu hasil dari MK,"terangnya.
Dari informasi Radar Nonstop.co (Rakyat Merdeka Grup) sengketa politik yang saat ini tengah disidangkan di MK, antara Caleg Partai Berkarya dan Caleg dari Partai Gerindra.