RADAR NONSTOP - Inspektorat Kota Tangerang Selatan (Tangsel) turun gunung. Mereka akan mengerahkan tim guna melakukan pemeriksaan adanya dugaan kejanggalan managemen kesehatan di Tangsel.
Hal itu menyusul adanya rekomendasi Kemenkes terkait tiga rumah sakit di Tangsel mengalami penurunan kelas dari tipe C ke tipe D.
Tiga rumah sakit itu antara lain RSUD Tangsel, RSU Insan Permata, dan RSIA Vitalaya. Namun RSIA Vitalaya dalam hal ini masih berada di tipe C karena ada catatan khusus dari Kemenkes RI.
BERITA TERKAIT :Bangun Koalisi Besar Bersama PDIP, Wali Kota Tangsel Siap Nyeruduk
Jadi Program Strategis, Kawasan Kumuh di Tangsel Bakal Ditata
Kepala Inspektorat Kota Tangsel, Uus Kusnadi kepada Radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Grup) menyampaikan, pihaknya bakal melakukan evaluasi. Inspektorat bakal menerjunkan tim yang dikerahkan dalam waktu dekat.
"Minggu depan kita siapkan tim, untuk evaluasi,"terang Uus Kusnadi saat dikonfirmasi melalui selulernya, Minggu (21/7/2019).
Diberitakan sebelumnya, pengamat kebijakan publik dari Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang, Adib Miftahul mendesak aparat hukum untuk segera melakukan pemeriksaan adanya kejanggalan tersebut.
Adib menduga turunnya kelas di tiga rumah sakit di Tangsel, akibat adanya kejanggalan managemen kesehatan di Tangsel yang diduga kurang sehat.
"Dengan adanya anggaran fantastis di Dinkes Tangsel, justru membuat RS di Tangsel turun kelas. Saya berharap aparat hukum untuk segera melakukan pemeriksaan atas adanya kejanggalan itu," jelas Adib Miftahul, kepada Radarnonstop (Rakyat Merdeka Grup), pada Sabtu (20/7/2019) kemarin.
Namun sayang, saat Radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Grup) mencoba konfirmasi berkali-kali kepada Plt Kepala Dinkes Tangsel, Deden Deni, terkait penyebab tiga rumah sakit di Tangsel turun kelas justru tidak mendapat tanggapan.
Dinas Kesehatan setempat justru terkesan tutup mulut usai wartawan radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Grup) berusaha meminta penjelasan melalui jejaring WhatsApp (WA) sejak kemarin hingga pada Minggu (21/7/2019).
