Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Tekan Antrean, Kepuasan Pasien Di DKI Jakarta Paling Oke Se-Pulau Jawa 

RN/NS | Senin, 05 Mei 2025
Tekan Antrean, Kepuasan Pasien Di DKI Jakarta Paling Oke Se-Pulau Jawa 
Agung Nugroho.
-

RN - Indeks Kepuasan Pasien di DKI Jakarta ternyata tertinggi secara nasional. Hal ini berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes). 

Berdasarkan evaluasi nasional Kemenkes tahun 2024, kepuasan pasian di Jakarta mencapai 89,7%. Kepuasan ini tertinggi setelah Jawa Timur (84,1%), Jawa Tengah (83,5%) dan Jawa Barat (82,3%).

Waktu tunggu pelayanan di puskesmas Jakarta, juga berhasil ditekan menjadi 28 menit, dibandingkan dengan rata-rata nasional sebesar 40 menit.

BERITA TERKAIT :
Dua Warga RW 16 Dikabarkan Kritis Kena DBD,  Puskesmas Penjaringan Bakal Lakukan Fogging

Ketua Umum Relawan Kesehatan Indonesia (Rekan Indonesia), Agung Nugroho, memberikan apresiasi terhadap kinerja Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Menurutnya, peningkatan ini tak lepas dari keberanian dan ketegasan pimpinan Dinas Kesehatan dalam menindaklanjuti persoalan di lapangan.

"Kami mencatat bagaimana Dinkes DKI Jakarta, di bawah kepemimpinan yang berani, mampu menyelesaikan aduan warga secara cepat dan tanpa kompromi. Ini bentuk keberpihakan nyata pada hak kesehatan rakyat," ujar Agung dalam siaran pers, Senin (5/5). 

Rekan Indonesia juga menyoroti keberhasilan program digitalisasi antrean, pelatihan tenaga kesehatan, dan inisiatif Respons 24 Jam yang membuat penanganan pengaduan warga menjadi lebih cepat dan transparan. 

Dari 4.200 aduan yang masuk selama setahun terakhir, lebih dari 92% diselesaikan dalam kurun waktu tiga hari kerja.

Dengan capaian tersebut, Jakarta dinilai layak menjadi contoh nasional dalam reformasi layanan kesehatan perkotaan.

"Kami berharap provinsi lain bisa meniru ketegasan dan komitmen yang ditunjukkan oleh Dinkes DKI Jakarta. Pelayanan kesehatan yang baik harus dimulai dari keberanian untuk memperbaiki sistem secara menyeluruh," tegasnya.