RADAR NONSTOP - Tiga bulan kedepan tepatnya hingga September 2019, Jakarta bakal dilanda kering. Tidak adanya hujan karena dampak dari fenomena El Nino.
Kondisi tersebut ditemukan berdasarkan hasil rapat antara Pemprov DKI Jakarta dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Cuaca panas tanpa hujan bisa menyebabkan polusi udara. Bagi Anda yanv alergi dengan debu dan asap kendaraan sebaiknya segera siapkan masker.
BERITA TERKAIT :Karena bisa saja ancaman batuk bengek melanda ibukota.
Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (Kadis LH) DKI Jakarta, Andono Warih, menyampaikan bahwa dalam tiga bulan ke depan Jakarta diprediksi tanpa hujan. Hal itu terjadi karena fenomena El Nino yang akan mempengaruhi cuaca di Ibu Kota, yang akhirnya berdampak pada kualitas udara di Jakarta.
Berdasarkan keterangan BMKG, Andono menyampaikan jika kondisi panas seperti ini maka partikel yang dihasilkan dari aktivitas kota seperti asap kendaraan menutup lapisan atmosfer, sehingga akan menyebabkan pencemaran udara.
“Itu makanya yang disebut kemarau juga punya pengaruh kepada tingkat pencemaran. Yang dikeluarkan sih relatif sama mau kemarau atau ujan. Tapi karena kemarau itu menurut BMKG dan BPPT menimbulkan efek inversi di atmosfer,” ucap Andono.
Jika ada hujan maka lapisan dari polusi udara yang menutup atmosfer akan terbuka dan udara kembali bersih. Namun demikian, Pemda DKI belum ada wacana untuk melakukan hujan buatan.
Salah satu opsi jangka pendek yakni peran serta masyarakat dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor. Untuk beraktifitas warga, Jakarta bisa menggunakan transportasi umum. Hal itu dinilai efektif membantu mencegah polusi udara.