RADAR NONSTOP - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi se-Indonesia berkumpul di Jakarta, Selasa (18/6/2019). Pertemuan yang berlangsung di Hotel Grand Cempaka Putih, Jakarta Pusat akan dihadiri 34 KONI Provinsi.
KONI se-Indonesia ini akan berdiskusi dalam bentuk Forum Diskusi Olahraga Nasional dengan tema: Bersatu Demi Jayanya Olahraga Nasional.
Kenapa digelar di Jakarta? KONI DKI Jakarta adalah koordinator Kaukus KONI seluruh Indonesia.
BERITA TERKAIT :Ketua Umum KONI DKI Jakarta yang juga Ketua Kaukus KONI se-Indonesia Laksma (Purn) TNI AL Djamhuron P Wibowo mengatakan, forum diskusi olahraga ini tidak ada sangkut pautnya dengan penggalangan suara menjelang Munas KONI Pusat yang akan berlangsung awal Juli 2019.
Pertemuan Kaukus adalah agenda rutin tahunan yang kebetulan momentumnya berdekatan dengan penyelenggaraan Munas KONI Pusat.
“Perlu saya tegaskan, Forum Diskusi Olahraga Nasional adalah agenda rutin tiap tahun. Biaya penyelenggaraannya pun sudah ada dalam nomenklatur anggaran KONI Provinsi DKI Jakarta. Bahwa penyelenggaraanya yang berdekatan dengan Munas KONI, ini kebetulan saja,” kata Djamhuron P Wibowo di Jakarta.
Menurut Djamhuron, Forum Diskusi Olahraga Nasional lebih banyak bicara tentang regulasi olahraga nasional, termasuk menyikapi Perpres Nomor 95 Tahun 2017 tentang Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional. Kemudian membahas akan seperti apa KONI ke depan.
“Kalau ada peserta yang nyerempet bicara soal dukungan terhadap calon ketua umum KONI Pusat, kita tidak akan masuk ke wilayah itu. Kecuali kalau bicara kriteria, tidak masalah. Sekali lagi saya tegaskan, forum ini tidak dalam rangka penggalangan dukungan terhadap seorang calon Ketua Umum KONI Pusat,” lanjut pensiunan jenderal bintang satu TNI AL ini.
Lebih jauh Djamhuron mengatakan, pentingnya digelar forum diskusi ini karena banyak daerah yang salah menerjemahkan Perpres Nomor 95 tahun 2017. Bahkan sudah ada Perda di sejumlah provinsi yang mengadopsi Perpres 95 tersebut.
Seperti diketahui, Perpres 95 tahun 2017 tentang Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional, lahir menyusul kegagalan Indonesia di SEA Games Kuala Lumpur 2017 (menempati peringkat 5) dan untuk mempercepat pelaksanaan persiapan menuju Asian Games.
Sejurus dengan itu pula, pada waktu yang bersamaan dibubarkan pula Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima).