RN - Insiden ambruknya mushala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, menjadi cambuk pendidikan. Seluruh ponpes akan diperiksa kondisi bangunan.
Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar untuk memeriksa struktur dan kekuatan bangunan di pondok-pondok pesantren.
Hingga berita ini diturunkan, Tim SAR berhasil melakukan evakuasi korban tewas ambruknya bangunan ponpes itu kini mencapai 52 orang.
BERITA TERKAIT :Adapun jumlah korban sampai dengan pencarian hari ketujuh sebanyak 156 orang. Rinciannya, korban selamat sebanyak 104 orang dan korban meninggal 52 orang termasuk 5 bagian tubuh.
Diketahui, jumlah total ponpes di Indonesia pada tahun 2024/2025 adalah 42.433 unit. Data Kementerian Agama (Kemenag) menyebut Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah ponpes terbanyak, diikuti oleh Jawa Timur dan Banten.
Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menjelaskan perintah itu diberikan secara langsung oleh Presiden Prabowo kepada Menko Muhaimin dalam rapat terbatas yang digelar di kediaman pribadi Presiden di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan pada Minggu (5/10) malam.
"Presiden memerintahkan Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar beserta jajaran kementeriannya untuk memeriksa sekaligus memperbaiki pondok pesantren," tegas Teddy.
"Pemerintah akan memberikan bantuan dan menekankan kepada pemilik pondok untuk memperhatikan betul proses renovasi atau pengembangan gedung bila hendak membangun pondoknya," kata Teddy menyampaikan kembali isi perintah Presiden Prabowo.
Dalam kesempatan terpisah, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyatakan insiden ambruknya bangunan mushala di Ponpes Al Khoziny telah menjadi atensi khusus Presiden Prabowo.
"Beliau memonitor terus, makanya Beliau kemudian memerintahkan kepada para menteri terkait, dan gubernur, wakil gubernur untuk memberikan perhatian," kata Prasetyo kepada wartawan di Jakarta, Ahad.
Pras kemudian menyampaikan Presiden Prabowo juga memerintahkan evaluasi seluruh bangunan pesantren, terutama dari segi keamanan dan keselamatannya.
"Evaluasi ke depan semua pondok pesantren kami harapkan segera didata dan dipastikan keamanan dari sisi bangunan-bangunan, infrastruktur di pondok (pesantren) masing-masing," sambung Prasetyo Hadi.
Bangunan mushala di Ponpes Al Khoziny ambruk pada Senin (29/9/2025) pekan lalu menyebabkan ratusan santri yang melaksanakan shalat berjamaah terjebak di bawah puing-puing bangunan. Insiden itu berlangsung di tengah renovasi bangunan mushala di lantai tiga.
Sebanyak 400 lebih petugas pencarian dan penyelamatan (SAR) langsung menjalankan evakuasi korban, tetapi proses itu tidak mudah mengingat puing-puing berukuran besar yang rentan ambruk dan dapat menimpa korban-korban selamat yang masih terjebak.