RADAR NONSTOP - Kisruh internal Partai Demokrat semakin panas. Usulan pemecatan terhadap dua tokoh pendiri Partai Demokrat, Max Sopacua dan Prof Mubarok bersambut.
Salah seorang pendiri Partai Demokrat, Hencky Luntungan, tak bisa menahan geram mendengar desakan agar dua senior partai itu, Max Sopacua dan Prof. Mubarok, dipecat. Para pengusul pun dicap penumpang gelap dan politisi ingusan.
Diketahui, desakan pemecatan Max Sopacua dan Prof. Mubarok beredar tak lama setelah keduanya menyampaikan keprihatinan atas situasi terakhir yang dialami partai.
BERITA TERKAIT :Menurut Hencky dalam pesannya yang beredar luas di jejaring media, usul Kongres Luar Biasa (KLB) yang disampaikan Max Sopacua dan Prof. Mubarok adalah bagian dari dinamika internal.
Itupun, ada istilah “jika” dalam usul itu. Artinya, jika situasi memang memerlukan KLB.
“Terlalu dini untuk mengusulkan pemecatan terhadap kedua tokoh ini bersama rekan-rekannya. Yang mengusulkan juga orang-orang yang baru dikenal sementara mencari panggung di PD, alias penumpang gelap,” ujar Hencky.
Dia menambahkan, Max Sopacua dan Prof. Mubarok adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah Partai Demokrat karena mereka juga merupakan pendiri, atau dengan kata lain “pemilik rumah”.
“Perlu disadari bahwa yang mengusulkan pemecatan atau pengunduran diri justru mereka itulah yang merusak marwah PD,” sambung dia.
Hencky mengatakan, mendirikan sebuah partai yang sekali start menang dan mengantarkan SBY berkuasa sebagai presiden selama dua periode bukanlah hal yang mudah.
“Kapan Ferdinand, Jansen, Hinca, Andi, Imelda, dan lain-lain masuk PD. Mohon maaf, Pak SBY saja masuk PD tahun 2003, setelah PD exist,” masih kata dia sambil meminta agar penumpang gelap dan kutu loncat meninggalkan Partai Demokrat.
Hal lain yang disampaikan Hencky adalah permintaan agar SBY sebagai ketua umum segera membersihkan partai dari penumpang gelap, lalu menggelar silaturahmi nasional (silatnas) dengan pendiri sekaligus mengevaluasi personel partai secara selektif.
Juga perlu untuk mengevaluasi suara Partai Demokrat yang anjlok, dan membahas percepatan Kongres agar konsolidasi berbagai organisasi sayap di bawah Partai Demokrat dapat segera dilakukan.