RADAR NONSTOP - Lama tak muncul akhirnya para senior Partai Demokrat turun gunung. Mereka tidak ingin partai yang dicintai-nya hancur gara-gara segelintir oknum.
Adalah anggota Presidium Gerakan Moral Penyelamat Demokrat Max Sopacua. Dia prihatin atas kondisi partai yang mengalami kemerosotan.
Max menilai salah satunya disebabkan segelintir kader yang melontarkan penyataan menyimpang dan sering kontroversi bahkan blunder. Hal ini mengganggu soliditas, merusak kredibilitas dan integritas Demokrat.
BERITA TERKAIT :Max menyebut dalang di balik pembusukan partai yakni Komunikator Politik Demokrat, Ferdinand Hutahaean, Waketum Demokrat Rachland Nashidik, Wasekjen Demokrat Andi Arief. Ketiga tokoh, dianggap Max, rutin mengucapkan pernyataan kontroversial.
"Saudara Ferdinand, Rachland, dan Andi Arief yang kerap melontarkan pernyataan yang tidak sesuai dengan muruah, karakter dan jati diri Partai Demokrat," ucapnya kepada wartawan di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (13/6) ini.
Anggota Majelis Tinggi Demokrat itu mengatakan, ucapan ketiga tokoh melahirkan inkonsistensi di partai. Ucapan ketiganya juga membenturkan Demokrat dengan partai lain, sesama rekan koalisi.
"Khususnya terhadap ulama dan umat, yang berdampak adanya antipati dan kontraproduktif terhadap Partai Demokrat," ucap dia.
Dia berharap, partai melakukan tindakan terhadap ketiga kader yang dianggap bermasalah. Demokrat harus mendesak ketiga tokoh menyampaikan pernyataan maaf terbuka dan tidak mengulangi tindakan dengan melontarkan pernyataan kontroversial.
"Kepada yang bersangkutan diwajibkan menyampaikan permohonan maaf dan tidak mengulanginya lagi," tegas dia.
Ahmad Mubarok mengamini ucapan Max. Kata dia, penurunan suara Demokrat adalah salah satu bukti.
"Kita harus selamatkan ini," tegas Max dan Mubarok.
Wajar jika para senior gerah, karena saat mereka aktif di Demokrat, seluruh kader tidak asal membuat pernyataan kontroversi.