Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Nggak Usah Riweuh, Kalau Dah Kebelet Kursi Menteri, Monggo

RN/CR | Senin, 10 Juni 2019
Nggak Usah Riweuh, Kalau Dah Kebelet Kursi Menteri, Monggo
Ilustrasi -Net
-

RADAR NONSTOP - Partai Demokrat diminta nggak usah ‘riweuh’. Kalau sudah kebelet kursi menteri dari Jokowi dan ingin keluar koalisi Indonesia Adil Makmur,  monggo.

Begitu dikatakan Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, menanggapi usulan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Rachland Nashidik, yang meminta koalisi pendukung Prabowo-Sandi itu segera dibubarkan. 

Andre menilai Rachland adalah sosok yang tidak pernah aktif di BPN, bahkan Andre seakan menyindir usulan Rachland itu dibuat agar Demokrat Bisa mendapatkan kursi menteri dari Presiden Jokowi.

BERITA TERKAIT :
Bang Zaki Daftar Penjaringan Bakal Calon Bupati Paluta ke Demokrat
Prabowo Sowan Ke PKB, Selamat Tinggal Koalisi Perubahan

"Namanya juga orang gak pernah aktif, gak pernah datang rapat, enggak ada angin enggak ada hujan ngusulin bubarin koalisi. Mungkin yang bersangkutan kebelet pihak mereka dapat menteri dari kubu Pak Jokowi," kata Andre kepada wartawan, Minggu (9/6/2019).

Menurut Andre, Koalisi Indonesia Adil Makmur tak pernah menahan Partai Demokrat untuk keluar dari koalisi. Andre mengatakan saat ini proses pemilu masih berjalan dan memasuki tahap gugatan di Mahkamah Komstitusi, maka dari itu di internal koalisi masih berkoordinasi satu sama lain.

"Kalau Demokrat sudah gak sabar ingin keluar, silakan. Monggo. Itu haknya demokrat. Kami tidak akan menghalangi. Silakan Demokrat ambil keputusan," ujar politisi Partai Gerindra itu.

Andre meminta Demokrat untuk tegas dalam mengambil sikap. Apabila Demokrat ingin keluar, maka nyatakan secara tegas dan pamit dengan cara yang baik. Namun apabila ingin tetap dalam koalisi, diminta agar tidak membiat gaduh dan setiap masukan disampaikan secara internal, bukan dengan membuat gaduh di media sosial.

"Jadi harapan kami ke demokrat silakan tentukan sikap kalau mau keluar, pamit baik-baik sama kami. kami persilakan, datang tampak muka, pulang tampak punggung. silakan tidak masalah," ujarnya.

"Tapi kalau ingin bertahan mbok ya tolong etika koalisi itu dijaga jangan bikin gaduh terus. Kita fokus gugat di MK jangan bikin gaduh. Kalau mau keluar silakan kalau memang kebelet menjadi menteri di-reshuffleJuni-Juli ini ya monggo silakan," sambung Andre.